free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pendidikan

Kang Maman Jurnalis Berbagi Pengalaman Refleksi Parenting dalam Deutsche Tage 2024

Penulis : Zahra Dinda Rodistya - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

09 - Nov - 2024, 17:02

Placeholder
Kang Maman saat memberikan materi kepada peserta seminar Deutsche Tage 2024

JATIMTIMES - Acara Seminar Deutsche Tage 2024 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Departemen Bahasa Jerman di Aula (AVA) D14 Lantai 2 berlangsung meriah dengan menghadirkan penulis dan jurnalis ternama Maman Suherman, atau akrab disapa Kang Maman, sebagai narasumber. 

Dalam sesi tanya jawab yang penuh inspirasi, Kang Maman berbagi pengalaman mengenai pola asuh beracun atau parenting toxic sebagai tanggapan atas pertanyaan dari salah satu peserta, El dari Pendidikan Bahasa Jerman, yang bertanya bagaimana orang tua bisa mengubah pola pikir agar tidak memaksakan kehendak pada anak.

Baca Juga : Kisah Mantan Ahli Santet: Bersetubuh dengan Jin, Makan Janin, hingga Minum Darah Haid

Kang Maman menyebutkan bahwa kesadarannya tentang parenting toxic datang melalui refleksi dari buku-buku karya Katerina Lutskin dan Alice Miller, yang diperkenalkan oleh putri perempuannya. Menurut Kang Maman, tanpa menyalahkan, putrinya menyentuh hal ini secara halus melalui bacaan yang membuatnya berpikir lebih dalam.

Menanggapi pertanyaan El, Kang Maman menjelaskan bahwa pola asuh beracun kerap terjadi ketika orang tua, tanpa disadari, memproyeksikan impian mereka yang belum tercapai ke anak-anak.

“Ini parenting toxic nomor satu: ‘Saya gagal, anak saya tolong wujudkan.’ Anak-anak akhirnya merasa tertekan, bukan karena keinginan mereka, tetapi karena tekanan dari ekspektasi orang tua,” ujarnya. 

Selain itu, Kang Maman juga mengkritik pola stick and carrot atau hadiah dan hukuman yang sering kali diterapkan, karena pola ini dapat menciptakan ketakutan pada anak jika mereka gagal memenuhi standar tertentu. "Anak-anak kita hanya berpikir, kalau berhasil mereka akan disayang, kalau gagal mereka akan dihukum," tambahnya.

Di tengah diskusi, Kang Maman juga membagikan sepenggal kisah tentang ibunya yang ia tuangkan dalam buku berjudul Ibu: Sebuah Obituari Cinta. Dalam buku ini, Kang Maman mengungkapkan kekagumannya pada ketangguhan ibunya yang tak gentar menghadapi rasa sakit, khususnya rasa sakit yang luar biasa dari melahirkan. 

Baca Juga : Kejar Target PAD 2024 dari Pajak Tambang, Komisi II DPRD Situbondo: Harus Ada Petugas Pengecekan

Ia mengenang momen ketika bertanya pada ibunya, “Bu, adakah kesakitan yang lebih luar biasa dari melahirkan?” Dengan tenang, sang ibu menjawab, menunjukkan keteguhan hati seorang perempuan yang tetap memilih melahirkan meski harus menghadapi risiko nyawa. 

Melalui buku ini, Kang Maman tidak hanya mengungkapkan rasa cintanya kepada ibunya tetapi juga menggambarkan kekuatan perempuan dalam menghadapi rasa sakit demi cinta. 

Sebagai penutup, Kang Maman menekankan pentingnya refleksi dalam pola asuh agar para orang tua dapat menghindari parenting toxic dan membangun hubungan keluarga yang harmonis. Ia juga mendorong para orang tua untuk terbuka terhadap perbedaan pandangan lintas generasi.


Topik

Pendidikan Maman Suherman Kang Maman Seminar Deutsche Tage Seminar Parenting Himpunan Mahasiswa Departemen Bahasa Jerman UM



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Zahra Dinda Rodistya

Editor

Sri Kurnia Mahiruni