JATIMTIMES - Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur (Kadiskominfo Jatim) Sherlita Ratna Dewi Agustin menekankan bahwa setiap level pemerintahan mutlak memerlukan kesadaran mengenai keamanan informasi.
Hal ini disampaikan di sela Rapat Evaluasi Penilaian Tingkat Kesadaran Keamanan Informasi, di kantor Diskominfo Jatim, Surabaya, Kamis (7/11/2024).
Baca Juga : Wujudkan Budaya Cari_aman Berkendara, MPM Honda Jatim Hadirkan Rambu Imbauan di Jalan Raya
Sherlita mengatakan, kesadaran terhadap keamanan informasi menjadi salah satu faktor yang penting terutama pada sektor pemerintahan. Pasalnya, meskipun teknologi dan sistem keamanan dapat dibangun untuk melindungi data, namun faktor manusia, seperti kelalaian, kurangnya kesadaran sering menjadi celah yang dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
“Untuk itu, kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan kesadaran keamanan informasi mutlak diperlukan di setiap level pemerintahan," tegas Sherlita.
"Pentingnya pemahaman peran setiap elemen pemerintahan terhadap pentingnya menjaga integritas data dan informasi dapat mengurangi kemungkinan terjadinya pelanggaran atau kebocoran data,” sambungnya.
Sherlita menjelaskan, pada tahun 2024, pihaknya bekerja sama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya telah melaksanakan penilaian kesadaran keamanan informasi menggunakan instrumen The Human Aspects Information Security - Questionnaire (HAIS-Q). Hasil pengukurannya dijadikan pedoman pada penilaian budaya cettar pada aplikasi Sibekisar untuk kategori penilaian evaluasi keamanan informasi.
“Terima kasih atas partisipasi dalam melakukan pengisian penilaian kesadaran keamanan informasi tahun 2024. Ke depan kita akan membuat sistem HAIS-Q yang bisa mendukung SPBE dan bagaimana kesinambungannya bisa terus dilakukan,” tutur Sherlita.
Baca Juga : Tanamkan Cinta Budaya Daerah, Dinas Pendidikan Gelar Pelatihan Gerak dan Tari untuk Guru PAUD Se-Kota Kediri
Sementara itu, Kepala Bidang Persandian dan Keamanan Informasi Diskominfo Jatim, A Fadlil Chusni menambahkan, rapat ini digelar untuk menilai dan mengevaluasi efektivitas program peningkatan kesadaran keamanan informasi di lingkungan Pemprov Jatim, serta mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dalam penerapannya.
“Peserta adalah pengelola keamanan sistem elektronik serta pejabat struktural yang membidangi keamanan sistem elektronik perangkat daerah di lingkungan Pemprov Jatim,” urainya.
Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber dari ITS Surabaya, yaitu Tony D. Susanto yang membahas tentang evaluasi penilaian tingkat kesadaran keamanan informasi dan Ridho Rahman Hariadi yang mengulas tentang kesadaran keamanan informasi bagi Perangkat Daerah.