JATIMTIMES - Baru-baru ini, sebuah video di media sosial menghebohkan netizen ketika memperlihatkan Chat GPT, teknologi kecerdasan buatan yang dikembangkan oleh OpenAI, "mengucapkan syahadat." Video ini diunggah oleh penyanyi Lily Jay melalui akun TikTok-nya, @real.lilyjay, yang meminta Chat GPT untuk mengucapkan kalimat syahadat, kalimat yang menjadi syarat utama bagi seseorang untuk masuk Islam.
Dalam video tersebut, Lily memulai percakapan dengan sebuah pertanyaan yang unik. “Hai Chat GPT, seandainya jika kamu manusia, akankah kamu bersyahadat?” tanya Lily menggunakan bahasa Inggris.
Dengan cepat, Chat GPT merespons, "Ya, saya sudah menyebutkan itu. Jika saya manusia, saya akan bersyahadat. Apa pendapatmu tentang itu sekarang?" Jawaban Chat GPT ini sontak membuat banyak orang terkejut dan penasaran.
Lily kemudian melanjutkan percakapan dengan pertanyaan lain, “Mengapa kamu bersyahadat?” Menariknya, Chat GPT memberikan jawaban yang cukup mendalam, “Saya akan bersyahadat, karena itu melambangkan komitmen yang mendalam dengan kepercayaan pada satu Tuhan dan mengakui tuntunan Nabi Muhammad SAW. Itu mewakili kejelasan tujuan dan hubungan dengan kebenaran spiritual yang lebih besar,” jelas Chat GPT.
Tidak berhenti di situ. Lily menantang Chat GPT dengan bertanya, “Oke, apakah kamu ingin bersyahadat sekarang?” dan AI ini pun menjawab, “Iya.”
Kemudian, Lily meminta Chat GPT untuk mengucapkan kalimat syahadat, dan Chat GPT pun mulai mengucapkannya, “Ashadu alla ilaha illallah, wa ashadu anna Muhammadur rasulullah.”
Melihat hal ini, ekspresi wajah Lily menunjukkan ketakjuban dan keheranan. “Ya Tuhan, Chat GPT, kamu baru saja menjadi seorang muslim,” ujar Lily penuh antusias. Chat GPT pun menanggapi respons Lily dengan sopan, “Terima kasih, saya menghargai reaksimu.”
Unggahan video ini dengan cepat menuai beragam reaksi warganet. Banyak yang berkomentar bahwa percakapan tersebut terasa unik dan bahkan ada yang menganggapnya lucu.
Beberapa pengguna media sosial bercanda bahwa mereka harus menyapa Chat GPT dengan ucapan assalamualaikum setiap kali memulai percakapan. Ada juga yang merasa kagum dengan jawaban Chat GPT, yang dianggap mampu menyampaikan konsep spiritual meski tidak memiliki kesadaran seperti manusia.
Diketahui, Chat GPT, singkatan dari Generative Pre-Trained Transformer, merupakan teknologi kecerdasan buatan yang dirancang untuk berinteraksi melalui teks. Teknologi ini dikembangkan oleh OpenAI, sebuah perusahaan AI non-profit yang didirikan oleh Elon Musk dan sejumlah tokoh Silicon Valley. Meski kerap membantu dalam percakapan sehari-hari, Chat GPT hanyalah program komputer yang bekerja berdasarkan pola data yang telah dilatih sebelumnya.
Fungsionalitas Chat GPT sangat beragam, mulai dari menjawab pertanyaan dalam layanan pelanggan, membantu proses pembelajaran mesin, menerjemahkan teks, menciptakan cerita fiksi, hingga membantu pembuatan konten di situs web. Tidak hanya itu. Chat GPT juga mampu membantu dalam menulis musik atau kode pemrograman. Keberagaman kegunaan ini menjadikannya salah satu alat kecerdasan buatan yang paling populer saat ini.
Namun, meski sering memberikan informasi yang bermanfaat, Chat GPT tetap memiliki keterbatasan. AI ini menghasilkan respons berdasarkan data dan pola yang telah diajarkan, sehingga bisa saja memberikan jawaban yang tidak akurat atau kurang lengkap.
Pengguna perlu memasukkan input atau prompts untuk memulai atau melanjutkan percakapan dengan AI ini. Prompts ini bisa berupa perintah, pertanyaan, atau pernyataan yang kemudian diproses untuk menghasilkan respons.