JATIMTIMES – Dalam upaya menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan aman, SDN Bendo 01 di Desa Bendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, mengadakan diskusi bertajuk "Sekolah Sehat Anti-Kekerasan." Kegiatan ini dilaksanakan di aula sekolah dan melibatkan seluruh tenaga pengajar serta staf sekolah, dengan dukungan dari para ahli, termasuk psikolog pendidikan dan dosen dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar.
Diskusi ini bertujuan memperkuat pemahaman tentang pentingnya lingkungan sekolah yang tidak hanya mendukung perkembangan akademis, tetapi juga kesejahteraan fisik dan psikologis siswa.
Baca Juga : Kebakaran Hebat, Puluhan Ternak di Bumiaji Ludes Dilahap si Jago Merah
Dalam sambutannya, Kepala Sekolah SDN Bendo 01 Didik Diyanto SPd menekankan pentingnya peran sekolah dalam menciptakan tempat yang aman bagi siswa. “Sekolah harus menjadi tempat yang nyaman bagi siswa untuk berkembang. Bukan hanya dalam hal pengetahuan, tetapi juga dalam aspek mental dan sosial,” ujar Didik.
Menurut dia, lingkungan yang aman dan sehat akan memengaruhi perkembangan siswa secara positif, sehingga mereka bisa belajar dan beraktivitas dengan tenang.
Diskusi tersebut mengangkat beberapa topik penting, mulai dari penerapan prinsip sekolah sehat hingga pencegahan kekerasan di lingkungan sekolah.
Desy Anindia Rosyida MPd, dosen dari Unisba Blitar yang turut menjadi narasumber, menyampaikan bahwa sekolah harus memberikan stimulasi psikologis yang positif bagi para siswa. “Guru perlu membangun komunikasi yang baik dan penuh pengertian dengan siswa agar mereka merasa didukung secara emosional,” kata Desy.
Ia menjelaskan, perhatian pada kebutuhan psikologis siswa sangat penting untuk membangun lingkungan belajar yang sehat dan mencegah terjadinya kekerasan.
Para peserta diskusi juga diajak mendalami konsep sekolah sehat yang mencakup aspek kebersihan dan kesehatan lingkungan. Kebersihan di lingkungan sekolah bukan hanya soal penampilan, tetapi juga berperan dalam menciptakan suasana yang nyaman dan mendukung proses pembelajaran.
Selain itu, kebersihan yang terjaga akan mengurangi risiko penyebaran penyakit, yang tentunya akan berdampak positif pada kehadiran dan kenyamanan siswa.
Salah satu fokus utama dalam diskusi adalah pencegahan kekerasan di sekolah. Para narasumber menjelaskan bahwa kekerasan, baik fisik maupun psikologis, dapat berdampak negatif jangka panjang pada perkembangan siswa. Melalui kegiatan ini, para guru diberi pemahaman mengenai cara-cara mengenali tanda-tanda kekerasan pada siswa, serta langkah-langkah pencegahan yang dapat diterapkan.
Baca Juga : Debat Transparansi Anggaran Kota Blitar, Mas Ibin-Mbak Elim Pukau Pengamat
Menurut Desy, penting bagi guru untuk memahami bagaimana menangani masalah kekerasan dengan cara yang tepat dan efektif sehingga siswa merasa aman dan terlindungi.
Dalam komitmen bersama untuk menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan aman, pihak sekolah juga mengajak orang tua siswa untuk aktif berperan serta. Kepala sekolah menegaskan pentingnya kolaborasi antara sekolah dan orang tua dalam mendukung program Sekolah Sehat Anti-Kekerasan ini. “Kami berharap orang tua dapat bekerja sama dengan pihak sekolah agar upaya menjaga kenyamanan dan keamanan anak-anak kita di sekolah dapat berjalan maksimal,” ungkap Didik. Ia menambahkan, peran orang tua sangat diperlukan untuk menciptakan kesadaran bersama dalam menciptakan sekolah yang bebas kekerasan.
Sebagai langkah nyata, SDN Bendo 01 akan mengadakan pelatihan rutin bagi guru dan staf terkait teknik pencegahan kekerasan serta keterampilan dalam memberikan dukungan psikologis. Sekolah juga akan membentuk Tim Sekolah Sehat Anti-Kekerasan yang terdiri dari guru, orang tua, dan tokoh masyarakat setempat. Tim ini akan bertugas memantau dan mengevaluasi program secara berkelanjutan, memastikan bahwa tujuan program ini dapat tercapai dengan baik.
Program Sekolah Sehat Anti-Kekerasan ini tidak hanya sekadar program sekali jalan, tetapi diharapkan menjadi landasan yang kuat untuk membentuk lingkungan sekolah yang ramah bagi anak-anak. Melalui dukungan dari pihak Unisba Blitar dan keterlibatan seluruh elemen sekolah, SDN Bendo 01 berharap bisa menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain di Kabupaten Blitar dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan mendukung perkembangan siswa secara holistik.
Dengan inisiatif ini, SDN Bendo 01 dan Unisba Blitar berharap dapat memberikan dampak positif bagi masa depan generasi muda, menjadikan mereka individu yang sehat, cerdas, dan peduli terhadap sesama. "Ini adalah langkah awal, namun saya yakin dengan komitmen yang kuat dari semua pihak, kita bisa membangun generasi yang memiliki kesadaran akan pentingnya hidup sehat dan jauh dari kekerasan," pungkas Desy, mengakhiri sesi diskusi tersebut.