JATIMTIMES - Praktisi media sosial (medsos) Widi Saputra menyebut Lomba Creative Content Competition menjadi sarana yang efektif dalam menyosialisasikan pelayanan administrasi kependudukan (adminduk). Sehingga pihaknya berharap, perlombaan yang diselenggarakan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Malang bekerja sama dengan Jatim Times Network tersebut bisa dijadikan ajang tahunan.
Apresiasi tersebut disampaikan Widi ketika berkesempatan menjadi salah satu dewan juri dalam Lomba Creative Content Competition Dispendukcapil Kabupaten Malang. Hari ini, Selasa (5/11/2024), Widi bersama dua dewan juri lainnya melakukan penilaian terhadap 20 besar karya video kreatif yang sebelumnya telah terseleksi dalam penilaian tahap awal.
Baca Juga : Pemprov Jatim Perkuat Transparansi Pengelolaan Dana Hibah Pakai Aplikasi Digital
"Secara keseluruhan, dari 20 besar peserta ini sangat luar biasa, sangat kompetitif. Sehingga saya yang menjadi juri tamu itu sangat kesulitan untuk menentukan juaranya," ujar Widi kepada JatimTIMES, saat ditemui di sela-sela agenda penjurian penentuan juara Lomba Creative Content Competition Dispendukcapil Kabupaten Malang.
Era digital seperti saat ini, memurut Widi, telah memberikan dampak yang begitu luas. Bahkan konten seputar kedinasan atau pemerintahan tetap bisa menarik animo masyarakat yang luar biasa.
"Saya tidak menyangka, ternyata penduduk desa pun sudah begitu hebatnya menggunakan gadget mereka. Bahkan untuk editing, mereka juga sudah paham, termasuk terkait pengambilan gambar, editing teks dan bahkan sampai animasi teks itu sudah dimanfaatkan sedemikian rupa," bebernya.
Melihat perkembangan zaman yang serba digital, sambung Widi, sudah seharusnya turut dimanfaatkan oleh sejumlah pihak. Tanpa terkecuali bagi dinas pemerintahan. Sehingga diharapkan bisa lebih mengedukasi dan menyosialisasikan pelayanan pemerintah termasuk mengenai adminduk.
"Kalau menurut saya selaku praktisi, itu sangat efektif sekali, karena di negara maju mana pun pasti mereka tidak akan lepas dari teknologi. Apalagi teknologi pencitraan yang memanfaatkan teknologi penyebaran informasi yang mana itu sangat efektif sekali," imbuhnya.
Mempertimbangkan beberapa hal dan dampak positif yang signifikan itulah, Widi berharap Lomba Creative Content Competition Dispendukcapil Kabupaten Malang bisa dijadikan perlombaan tahunan.
"Event ini bisa diulangi terus, bahkan kalau bisa harapan saya menjadi event tahunan. Teknologi sekarang dikuasai oleh generasi milenial dan generasi Z. Itu adalah sebuah kunci menyampaikan informasi secara masal," ungkapnya.
Sebagaimana yang telah diberitakan, lomba video bertajuk Creative Content Competition 2024 Dispendukcapil Kabupaten Malang diselenggarakan sekaligus dalam rangka menyemarakkan Hari Jadi Ke-1264 Kabupaten Malang. Pendaftaran lomba berlangsung sejak 3 Oktober hingga 30 Oktober 2024.
Meski diselenggarakan perdana, namun antusias dari peserta terbilang cukup tinggi. Selama masa pendaftaran, sebanyak 50 peserta telah berpartisipasi.
Karya dari 50 peserta yang telah terdaftar tersebut kemudian dilakukan penjurian administrasi sebagai tahap awal. Pada tahap penjurian tersebut juga berpedoman pada kriteria penilaian yang ditetapkan. Yaitu meliputi kekuatan pesan, orisinalitas, kualitas gambar, kreativitas; informasi edukatif terkait administrasi kependudukan; inovasi dalam penyampaian pesan; hingga kualitas gambar serta suara.
Baca Juga : Dinsos Jatim Gencarkan Pembebasan dan Evakuasi ODGJ Korban Pasung
"Dari semua aspek itu, ke-20 besar peserta ini semuanya masuk. Kalau dari penjurian, semuanya lengkap," ujarnya.
Meski mengaku sempat kesulitan lantaran karya yang ditampilkan semuanya menarik, namun Widi dan para juri lainnya tetap objektif dan profesional dalam memberikan penilaian. "Kami melihat (menilai) mulai dari pengambilan gambar, animasi teks, terus dari kecerahan gambar, hingga pergerakan gambar, karena ini videografi," bebernya.
Perlu diketahui, selain Widi, Kepala Dispendukcapil Kabupaten Malang Harry Setia Budi serta Kabid Pemanfaatan Data dan Inovasi Pelayanan Dispendukcapil Kabupaten Malang Armand Erlangga juga terlibat sebagai dewan juri penilaian 20 besar.
Widi sebagai juri tamu juga bertindak sesuai keahliannya di bidang praktisi media sosial. Sementara pihak dari Dispendukcapil Kabupaten Malang, selain menilai dari segi konten, materi yang disampaikan terkait pelayanan adminduk juga masuk dalam ranah penilaian.
"Saya juga melihatnya dari hal-hal yang berbau FOMO (fear of missing out), karena ini sosmed (sosial media). Sehingga bagaimana mereka (peserta) meng-influence penonton agar responnya bagus terhadap konten yang disajikan. Poin itu yang membuat penilaian lebih dari saya," jelas Widi.
Perlu diketahui, 20 besar peserta yang masuk dalam tahap penjurian penentuan juara tersebut masing-masing Rofiqotul Jannah; Sri Wulandari; Mulyo Setyo Bakti; Fridian Narendra Withari; Nesta Christian Immanuel; Zahra Dinda Rodistya; Fitria Qatrunnada; Sri Lestari; Sugeng Arifin; Amirotun Nafissah.
Peserta lainnya yang juga masuk 20 besar yakni Bhekti Setyowibowo; Zuanrafizal Sundawa; Farkhan Abadi; Darmaji; Iwan Setiawan; Muhammad Dhanial Multazam; Oktaviano Praditiya Purwanto; Oknia Rahmadani Rodistya; Berlianna Aldilla Mashitah Bempah; Aqiilah Munaa Salmaa.
Kepada 20 besar tersebut telah dilakukan penjurian tahap akhir atau penentuan pemenang yaitu juara 1, juara 2, juara 3, dan juara favorit. Pengumuman juara akan disampaikan melalui Instagram Dispendukcapil Kabupaten Malang dan Jatim Times Network.