JATIMTIMES - Gus Iqdam, pengasuh Majelis Ta'lim Sabilut Taubah, menyoroti cara buang air kecil yang sering dilakukan pria. Menurut dia, kebiasaan kencing sambil berdiri bukan hanya dinilai tidak beradab, tetapi juga bisa membentuk kepribadian yang keras.
"Selain bukan akhlak yang baik, buang air kecil berdiri juga ternyata bisa menjadi penyebab seseorang memiliki watak yang keras," ujar Gus Iqdam, dikutip Instagram @wongpusat.real, Minggu (3/10).
Ia menambahkan bahwa, menurut ajaran Rasulullah, buang air kecil sebaiknya dilakukan dengan duduk sebagai bentuk perilaku yang baik. Pendapat ini dikuatkan dengan riwayat dari Aisyah RA yang menyatakan, “Barang siapa memberitahu kalian bahwa Nabi SAW pernah kencing berdiri, jangan percaya padanya. Beliau selalu kencing dalam posisi duduk."
Bagi Gus Iqdam, kencing berdiri juga membuat seseorang cenderung tidak memperhatikan kebersihan, karena posisi tersebut sering membuat air seni terciprat.
"Ketika biasanya orang yang terbiasa kencingnya berdiri, biasanya kencingnya juga tidak bersih," tambahnya.
Namun, banyak pria di berbagai negara tetap memilih kencing berdiri. Berdasarkan survei YouGov, di 13 negara mayoritas pria lebih sering buang air kecil dalam posisi berdiri, kecuali di Jerman. Di negara tersebut, sekitar 60% pria cenderung kencing duduk. Sebaliknya, di Amerika Serikat dan Singapura, hanya 23% dan 20% pria yang memilih kencing duduk.
Di Jerman, bahkan ada istilah khusus bagi pria yang kencing duduk, yaitu "sitzpinkler," yang digunakan untuk menyebut pria yang mempraktikkan kebiasaan ini meskipun terkadang dianggap berbeda dari kebanyakan.
Para ahli urologi menyebutkan bahwa buang air kecil sambil duduk sebenarnya lebih sehat. Urolog Gerald Collins dari Alexandra Hospital menjelaskan bahwa posisi duduk membantu mengosongkan kandung kemih lebih cepat dan efisien. "Posisi ini membuat tubuh lebih rileks, sehingga memudahkan pengosongan kandung kemih," ujar Collins, sebagaimana dikutip The Telegraph, Minggu (3/11).
Manfaat kencing duduk semakin terasa seiring bertambahnya usia. Pria yang mengalami pembesaran prostat sering mengalami kesulitan mengosongkan kandung kemih sepenuhnya. Jika ada sisa urine, risiko infeksi saluran kemih dan pembentukan batu ginjal meningkat.
"Posisi duduk sangat membantu bagi pria yang menderita pembesaran prostat, karena bisa memperlancar aliran urine. Bagi pria yang sehat, meski efeknya tidak begitu terasa, tetap lebih baik membiasakannya sejak dini." kata Collins.
Penelitian terhadap pria dengan gejala saluran kemih bawah (Lower Urinary Tract Symptoms, LUTS) menunjukkan bahwa kencing duduk lebih efektif mengalirkan urine dibandingkan kencing berdiri. “Sisa air seni di kandung kemih bisa menyebabkan komplikasi serius, jadi penting untuk memastikan pengosongan kandung kemih sepenuhnya." pungkas Collins.