JATIMTIMES - Calon wakil bupati Blitar Abdul Ghoni, yang akrab disapa Mas Ghoni, mengimbau para pendukungnya untuk tetap tenang setelah insiden perusakan alat peraga kampanye (APK) pasangan RINDU (Rini Syarifah–Abdul Ghoni), yang diusung PKB dan partai koalisi. Perusakan APK ini terindikasi terjadi di hampir seluruh wilayah Kabupaten Blitar, dengan insiden terakhir di Desa Bakung, Kecamatan Udanawu.
Kejadian tersebut meresahkan masyarakat, terutama saat dua pelajar yang diduga melakukan perusakan diamankan oleh warga dan Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) setempat.
Baca Juga : Dukungan Pendekar Pencak Silat Se-Kabupaten Blitar Kian Kokohkan Kemenangan RINDU di Bumi Penataran
"Ketika sudah ada yang ketahuan, mungkin diproses terlebih dahulu. Kita lihat perkembangannya, tapi teman-teman tidak boleh lengah. Semua harus fokus untuk memperkuat kemenangan kita," ucap Ghoni dengan penuh keyakinan pada Jumat (1/10/2024).
Ia menekankan pentingnya tetap fokus pada tujuan besar, yaitu memenangkan pilkada dan tidak teralihkan oleh insiden perusakan yang dinilai sebagai gangguan kecil.
Ketua Panwascam Udanawu Hendrik Budianto membenarkan adanya laporan dari tim RINDU terkait perusakan APK tersebut. Ia mengungkapkan, meski kedua pelaku masih di bawah umur, Panwascam tetap menjalankan prosedur yang berlaku dengan serius dan telah berkoordinasi dengan Bawaslu Kabupaten Blitar untuk penanganan lanjutan.
"Kami ingin menjaga suasana kondusif selama kampanye. Hal-hal seperti ini sebaiknya tidak terjadi," ujar Hendrik, menegaskan komitmennya dalam menjaga keamanan dan ketertiban selama proses Pilkada berlangsung.
Di sisi lain, pengamat politik dan dosen sosiologi Unisba Blitar Novi Catur Muspita melihat insiden ini sebagai tantangan bagi pasangan calon untuk tetap tenang. "Tindakan Mas Ghoni untuk menekankan fokus kemenangan tanpa memanas-manasi adalah langkah strategis. Sikap ini bisa menjaga dukungan publik," ujar Novi.
Ia berpendapat bahwa respons Mas Ghoni memperlihatkan kematangan politik dan mengirimkan pesan positif pada para pemilih untuk tidak terprovokasi oleh tindakan perusakan.
Novi menambahkan bahwa kampanye adalah momen krusial dalam pilkada, terutama untuk pasangan yang memiliki basis dukungan kuat di kalangan masyarakat. Baginya, menjaga konsistensi dan ketenangan di tengah isu-isu sensitif seperti perusakan APK menunjukkan kesiapan kandidat untuk memimpin dengan bijaksana. "Dengan langkah ini, publik bisa melihat bahwa kemenangan mereka bukan soal kompetisi fisik, melainkan menjaga harmoni dan persatuan,” jelasnya.
Baca Juga : H-26 Pemungutan, KPU Jombang Mulai Sortir dan Lipat Surat Suara
Joko Trisno Murdiyanto, kuasa hukum dari tim RINDU, menyayangkan adanya perusakan yang terjadi. Menurut Joko, ini bukan kali pertama APK dari pasangan RINDU dirusak, meski pelaku mengaku baru pertama kali terlibat. Ia berharap kejadian serupa tidak terulang. “Ini bukan hanya soal alat peraga, tetapi soal demokrasi yang sehat,” kata Joko.
Respons Mas Ghoni yang menitikberatkan pada pencapaian kemenangan secara damai sejalan dengan harapan banyak pihak yang menginginkan proses Pilkada berjalan lancar. Hendrik berharap, tindakan tegas Panwascam bersama Bawaslu dapat memberikan efek jera dan menjaga situasi tetap kondusif.
Insiden ini menjadi pelajaran penting bagi semua pihak untuk tetap tenang, fokus pada kampanye yang bersih, dan tidak terjerat dalam provokasi. "Kemenangan tidak hanya ditentukan pada jumlah suara, tetapi pada kualitas kampanye," tutup Novi.