JATIMTIMES - Rendahnya angkatan sekolah di Kota Batu masih menjadi pekerjaan rumah. Salah satu yang dianggap pemicu masalah adalah ketimpangan lembaga pendidikan negeri dan swasta.
Kesenjangan ini terjadi mulai dari tingkat pendidikan dasar hingga menengah atas. Sejumlah pengamat menyoroti dan menyinggung program-program para calon kepala daerah yang bakal memimpin Kota Batu ke depan.
Baca Juga : Siapa Melinda Gates? Sosoknya Sedang Ramai Dibicarakan Setelah Diisukan Punya Kekasih Baru
Ahli Politik dan Kebijakan Publik Universitas Brawijaya Andhyka Muttaqin memberikan perhatian lebih pada persoalan ini. Menurutnya, kesenjangan antara sekolah satu dengan lainnya merupakan masalah serius yang harus ditangani jika ingin meningkatkan indeks pendidikan di Kota Batu yang saat ini masih tertinggal dari banyak daerah lain di Jatim.
Salah satu caranya adalah pemerataan fasilitas pendidikan yang berstandar di semua wilayah Kota Batu menyesuaikan dengan populasi yang ada.
"Pemerataan standarisasi kualitas pendidikan harus dilakukan. Dengan demikian, bisa berharap lulusan sekolah di Kota Batu memiliki intelektualitas yang baik karena semua mendapatkan fasilitas belajar yang baik," kata Andhya ketika dikonfirmasi belum lama ini.
Dirinya menilai, problem tersebut yang harus diselesaikan oleh wali kota terpilih nanti. Sebab, pemerataan standarisasi pendidikan merupakan kebutuhan yang bisa meningkatkan semua aspek kehidupan masyarakat Kota Batu.
Andhyka meyakini, dengan pemerataan standarisasi kualitas pendidikan di semua level, indeks pendidikan dan indeks pembangunan manusia (IPM) Kota Batu akan meningkat. Sehingga, secara otomatis akan menghasilkan banyak sumber daya manusia (SDM) yang unggul.
Ia berujar, pemerataan standarisasi kualitas pendidikan tersebut di antaranya aksesibilitas. Yang tujuannya agar anak-anak Kota Batu mendapatkan kemudahan dan kenyamanan dalam mengakses pendidikan.
Seharusnya, kata dia, tidak ada lagi anak-anak di Batu yang putus sekolah dan memilih bekerja sebelum menuntaskan wajib belajar 12 tahun atau bahkan sampai ke perguruan tinggi.
"Pendidikan merupakan kebutuhan fundamental karena dapat mencetak generasi penerus bangsa dan menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan juga memberikan akses kepada anak untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang penting untuk pengembangan diri dan masa depannya," katanya.
Sementara itu, Calon Walikota Batu nomor urut 2, Firhando Gumelar mengakui bahwa masalah pendidikan di Kota Batu harus bisa diselesaikan dengan baik. Apalagi jika merujuk pada data Badan Pusat Statistik Rata-rata lama sekolah (RLS) penduduk berusia 25 tahun ke atas di Kota Batu, Jawa Timur sebesar 9,85 tahun pada 2023. RLS tersebut menunjukkan rata-rata penduduk Kota Batu hanya sekolah sampai jenjang kelas IX atau kelas 3 SMP.
Baca Juga : HKN 2024, Pemkot Batu Gelar Posyandu Serentak di 194 Titik Selama 20 Hari Penuh
Baginya dengan pemerataan sarana, prasarana, dan kualitas pendidikan, RLS di Kota Batu akan semakin meningkat. Ketika RLS sudah di angka 12 tahun, maka SDM di Kota Batu akan lebih unggul. Menuju jenjang kuliah jauh lebih mudah. Apalagi dirinya sudah mencanangkan program 1 KK 1 Sarjana. Dengan semakin banyak jumlah sarjana berkualitas di Kota Batu, taraf hidup dan ekonomi masyarakat Kota Batu secara otomatis akan meningkat, kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat bisa terwujud.
"Ini relate dengan program pendidikan yang dicanangkan paslon GURU (Gumelar-Rudi), yakni wajib belajar 12 tahun dan 1 KK 1 sarjana. Dengan latar belakang pendidikan yang baik, intelektualitas seseorang juga baik. SDM yang baik tentu berkorelasi langsung dengan peluang pekerjaan yang baik pula. Anak-anak Kota Batu tidak lagi bekerja dengan gaji rendah karena kesempatan untuk mendapatkan posisi atau jabatan strategis sangat terbuka," kata kata Firhando.
Gum juga menilai dengan kemampuan lebih yang mereka punya, anak-anak Batu juga bisa menciptakan banyak lapangan kerja sendiri.
Gumelar janji mewujudkan program untuk menggratiskan sekolah negeri dari SD sampai dengan SMA, disambung dengan beasiswa kuliah 1 KK 1 Sarjana. Sehingga siswa-siswi terbaik di Kota Batu, sudah tidak bingung untuk melanjutkan kuliah dengan alasan ekonomi.
Pihaknya menjanjikan akan memberikan anggaran pendidikan hingga kuliah. Ia menginginkan agar biaya tersebut ditanggung oleh Pemkot. Karena dana yang ada juga merupakan pajak dari rakyat.
"Kami ingin di Kota Batu tercetak sarjana yang sangat banyak dengan ilmu-ilmu yang bisa diterapkan dan dibutuhkan oleh Kota Batu. Bahkan kami siap kerja sama dengan universitas 5 besar di Indonesia, dan jika memungkinkan di luar Indonesia," imbuh Gum.