JATIMTIMES - Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang, menjadi salah satu tuan rumah dalam penyelenggaraan Program Peningkatan Kompetensi Dosen Pemula (PKDP) tahun 2024, Rabu, (30/4/2024). PKDP ini merupakan instruksi dari Kementrian Agama (Kemenag) pada 18 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di seluruh Indonesia dalam upaya meningkatkan kompetensi dosen.
PKDP yang diselenggarakan disalah satu hotel di Kota Batu ini, diikuti oleh 245 peserta yang terdiri dari dosen Pegawai Negeri Sipil (PNS), Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K), dosen tetap yayasan, dan dosen tetap dari Badan Layanan Umum (BLU).
Baca Juga : Catat! Ini Bocoran Kisi-kisi Materi Tes SKB CPNS 2024
Dari total 245 peserta dalam PKDP ini, 121 Sebanyak 121 dari 245 peserta berasal dari UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, sedangkan sisanya berasal dari berbagai perguruan tinggi lain di Jawa Timur.
Wakil Rektor 1, Prof Dr Umi Sumbullah MAg, mengatakan, bahwa program PKDP ini merupakan salah satu pelatihan yang memang menjadi syarat dalam mendapatkan sertifikasi sebagai dosen profesional.
Lebih dari itu, program ini tentu menjadi hal yang begitu penting dalam mengukur kompetensi yang dimiliki dosen dan meningkatkan kualitas para dosen pemula, terutama dalam bidang pedagogik, penulisan karya ilmiah, dan pemahaman moderasi beragama.
"Saya yakin beberapa peserta sudah cukup berpengalaman, namun PKDP ini memberikan standar yang harus dicapai agar kompetensi mereka teruji," ungkapnya.
Dalam PKDP, berlangsung dengan format kombinasi. Sehingga, nantinya akan dilakukan secara tatap muka selama tiga hari dan empat hari dilakukan secara daring.
Baca Juga : Kota Batu Masuk Nominasi Kota Terinovatif di Innovative Government Award 2024
Salah satu materi penting yang disampaikan adalah tentang moderasi beragama, yang diharapkan dapat membantu dosen-dosen memahami pendekatan yang disarankan oleh Kementerian Agama dalam merangkul keberagaman.
Pihaknya berharap, para dosen dapat mengikuti PKDP dengan baik dan benar-benar berkomitmen untuk meningkatkan kompetensinya. "Komitmen ini penting agar semua peserta bisa mendapat nomor antrean untuk sertifikasi profesional," pungkasnya.
