JATIMTIMES - Operasi pasar murah kembali digelar Pemkot Batu, Jumat (25/10/2024) di Desa Pendem, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Sembako dijual dengan harga miring setelah dikenakan subsidi dari pemerintah. Upaya ini dimaksudkan untuk terus menekan laju inflasi bahan pokok di daerah. Total selama Oktober pasar murah digelar di empat titik berbeda.
"Operasi pasar murah ini sesuai amanah pemerintah pusat. Bahwa pemerintah daerah harus melihat kondisi pertumbuhan ekonomi termasuk inflasi. Sepanjang momen HUT Kota Batu di Bulan Oktober kita fokuskan ada operasi pasar murah supaya terjangkau. Karena beberapa kebutuhan pokok agak naik," ujar Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai saat meninjau pasar murah di Kantor Desa Pendem, Jumat (25/10/2024).
Baca Juga : Ratusan Sumber Mata Air Butuh Konservasi, Pegiat Lingkungan Menanti Tindakan Pemkot Batu
Dikatakan Aries, pada saat ini inflasi diupayakan dapat ditekan dengan jalan subsidi pemerintah. Termasuk penjualan sembako yang telah disubsidi sehingga lebih memikat daya beli masyarakat. Di antaranya beberapa tipe beras, minyak, gula, hingga terigu.
"Seperti beras SPHP, kalau tidak salah subsidi Rp1.500, minyak jadi Rp15 ribu. Dengan begini daya beli masyarakat terserap," tuturnya.
Menurut penjelasannya, pengukuran laju inflasi Kota Batu satu pembahasan dengan Malang Raya. Menurut dia, inflasi di Kota Batu terjaga dengan cukup baik. Ia juga mengatakan jika selama ini operasi pasar terus dilakukan karena berdampak pada pengendalian harga di pasaran secara tidak langsung.
"Sejauh ini sangat berdampak, setiap kali dilaksanakan animo masyarakat untuk membeli sembako dari distributor (tersubsidi) selalu habis. Terbantu dengan sosialisasi Pemdes Pendem dan aparat lainnya," jelasnya.
Untuk diketahui, Pemkot Batu mengadakan mengadakan operasi pasar KWB untuk menyediakan sembako murah di bawah harga pasaran. Contohnya beras SPHP yang hanya Rp 11.300 per kilo. Setidaknya, selama bulan Oktober ini ada empat lokasi yang disasar, yakni Desa Oro-oro Ombo, Sumberejo, Giripurno dan Pendem.
Terpisah, Kabid Perdagangan Diskumperindag Kota Batu Nurbianto Puji menjelaskan bahwa operasi pasar dilakukan secara bergiliran. Jadwalnya mulai tanggal 22-25 September. Terakhir berlokasi di Kantor Desa Pendem, Kecamatan Junrejo.
Selain beras ada komoditas lain seperti minyak goreng, terigu dan gula pasir. Untuk beras paling murah ialah Beras SPHP, dengan kemasan 5 kg seharga Rp 56.500. Sementara minyak goreng, Rp 16.500. Gula pasir Rp 15.000 dan tepung terigu, Rp 10.000.
Untuk setiap lokasi, disiapkan beras sekitar 2 ton, gula pasir 500 kg dan minyak goreng sekitar 500 liter. Setiap ada operasi pasar, warga selalu antuasias menyerbu sembako murah tersebut. Nurbia menambahkan setiap komoditas disubsidi sekitar 1.000-1.500. Sehingga harganya bisa lebih murah dari pasaran.
"Untuk mencegah kenaikan harga yang terlalu tinggi. Juga memastikan masyarakat bisa mendapatkan barang-barang yang mereka butuhkan serta membantu masyarakat kurang mampu agar mengakses pada kebutuhan dengan harga yang lebih terjangkau," ujar Nurbianto.