JATIMTIMES — Himpunan Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar kembali menggelar acara Fostering Unity Informatics Engineering (FUIE), sebuah acara yang dirancang untuk memperkuat rasa kebersamaan dan kekompakan di kalangan mahasiswa teknik informatika.
Acara yang diselenggarakan di Ruang ISC Gedung Diskominfotik Kota Blitar ini dihadiri oleh 57 mahasiswa baru, sejumlah dosen Fakultas Teknologi Informasi (FTI), serta perwakilan dari berbagai lembaga terkait.
Baca Juga : Konsep Smart City Mas Ibin-Mbak Elim Dinilai Lebih Inovatif oleh Pengamat Politik
Hadir dalam acara tersebut Mujianto S.Sos., M.Si., Kepala Diskominfotik Kota Blitar, yang memberikan sambutan pembuka. Dalam sambutannya, ia menyampaikan pentingnya kolaborasi antara mahasiswa teknik informatika dengan berbagai instansi pemerintah. "Dalam era digital saat ini, peran teknologi informasi sangat besar. Sinergi antara sektor pendidikan dan pemerintahan akan semakin memperkuat upaya kita dalam memajukan kota Blitar," ujarnya.
Acara FUIE ini memiliki beberapa tujuan, di antaranya membangun jiwa kepemimpinan, keterampilan, dan komunikasi antar mahasiswa. Selain itu, acara ini juga bertujuan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pengembangan kerja sama tim dalam menghadapi tantangan di bidang teknologi.
Materi Informatika dan Statistika: Sinergi Teknologi dan Data
Sesi pertama diisi oleh Hendra Eka Wahyudianto, S.Si., M.E., pemateri dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Blitar, yang menyampaikan materi mengenai "Keterkaitan Informatika dengan Statistika". Ia menjelaskan secara rinci tentang tugas, visi, dan misi BPS serta bagaimana peran BPS dalam mengumpulkan data untuk mendukung kebijakan pemerintah.
"Salah satu fokus BPS adalah mengelola data yang akurat untuk mendukung pengambilan keputusan, dan di sinilah teknik informatika berperan penting," jelas Hendra. Ia juga menjelaskan keterkaitan antara statistika dan informatika, terutama dalam pengelolaan dan analisis data. Menurutnya, lulusan teknik informatika memiliki peluang besar di dunia kerja, khususnya dalam bidang data science dan big data.
Hendra menutup sesinya dengan menyampaikan bahwa lulusan teknik informatika tidak hanya berfokus pada pengembangan software atau sistem, tetapi juga dapat berkontribusi di sektor pengelolaan data yang sangat dibutuhkan di era digital ini. "Kemampuan mengintegrasikan teknologi dengan data sangat dicari di dunia kerja saat ini," tambahnya.
Strategi Sukses di Teknik Informatika
Sesi kedua diisi oleh Muhammad Aziz Wardhana, S.Kom., seorang alumni Unisba Blitar yang lulus dengan predikat cum laude. Aziz berbagi pengalaman dan strategi sukses selama menempuh studi di teknik informatika, mulai dari manajemen waktu hingga teknik belajar yang efektif.
"Saya selalu memastikan untuk mengatur prioritas waktu dengan baik, antara kuliah, organisasi, dan magang. Itu kunci untuk bisa lulus tepat waktu dan dengan hasil yang memuaskan," ujar Aziz. Ia juga memberikan tips tentang cara belajar yang efektif bagi mahasiswa baru, seperti memahami konsep dasar dengan baik sebelum memperdalam materi yang lebih kompleks.
Tidak hanya itu, Aziz juga berbagi pengalamannya dalam berorganisasi dan mengikuti program magang selama masa kuliah. Menurutnya, pengalaman tersebut sangat membantu dalam pengembangan keterampilan interpersonal dan kepemimpinan. "Kuliah bukan hanya soal akademis, tapi juga bagaimana kita memanfaatkan waktu untuk belajar dari pengalaman di luar kelas," jelasnya.
Dalam sesi ini, Aziz juga memberikan motivasi kepada para peserta dengan menceritakan perjalanan akademisnya hingga berhasil lulus cum laude. "Tidak ada yang mustahil jika kita mau berusaha keras dan disiplin," katanya penuh semangat.
Baca Juga : Pengerjaan Jalan Gondanglegi-Balekambang Kembali Berproses, Pondasi Jalan Masuk Tahap Awal
Puncak Acara: Arena Informatics Engineering
Setelah sesi materi selesai, acara dilanjutkan dengan sesi review yang bertujuan untuk mengulas kembali poin-poin penting dari materi yang telah disampaikan. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa para peserta benar-benar memahami isi materi yang telah dipaparkan.
Rangkaian acara kemudian berlanjut di luar ruangan dengan acara puncak yang diberi nama "Arena Informatics Engineering". Acara ini diisi dengan berbagai kegiatan yang dirancang untuk meningkatkan solidaritas dan kekompakan antar peserta. Dengan dukungan penuh dari pihak Diskominfotik, acara puncak ini berlangsung dengan meriah.
"Saya sangat senang bisa berpartisipasi dalam acara ini. Selain menambah ilmu, saya juga merasa semakin dekat dengan teman-teman seangkatan," ungkap salah satu peserta.
FUIE tidak hanya menjadi ajang untuk belajar, tetapi juga menjadi wadah untuk mempererat hubungan sosial dan membangun kerja sama antar mahasiswa teknik informatika. Dengan suasana yang penuh semangat dan antusiasme, acara ini berhasil menciptakan kenangan yang tak terlupakan bagi seluruh peserta.
Pada akhirnya, acara FUIE bukan hanya tentang ilmu, melainkan tentang membentuk generasi yang siap menghadapi tantangan di dunia teknologi dengan semangat kebersamaan dan kepemimpinan yang kuat.
