JATIMTIMES - Masa kampanye Pilkada Kota Malang terus berjalan. Berdasarkan jadwal dari KPU Kota Malang, kampanye akbar akan dilaksanakan pada 25 September hingga 23 November 2024. Menurut Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, Stadion Gajayana dan GOR Ken Arok masih menjadi pilihan utama untuk kampanye.
Kepala Disporapar Kota Malang, Baihaqi mengatakan Stadion Gajayana dan GOR Ken Arok memang kerap digunakan untuk menggelar kegiatan partai politik (parpol), dalam hal ini kampanye. Buktinya pada Pilpres kemarin, dua gelanggang olahraga itu banyak diminati dan digunakan untuk kampanye.
“Yang banyak (digunakan kampanye) di stadion Gajayana dan GOR Ken Arok,” kata Baihaqi.
Baca Juga : Apresiasi Peran Jurnalistik, BPJS Ketenagakerjaan Kembali Gelar Lomba Tulis Berhadiah Total Rp 90 Juta
Ditanya besaran harga untuk kampanye, Baihaqi mengaku tidak menghafal secara rinci. Namun, pihaknya mengaku telah memiliki tarif resmi untuk retribusi penggunaan Stadion Gajayana dan GOR Ken Arok.
“Nilainya sesuai ketentuan, karena kami ada tarif resmi. Saya tidak merinci totalnya berapa khusus sewa kampanye kemarin,” ungkap Baihaqi.
Pada APBD 2024 ini, Baihaqi mengaku ditarget mencapai retribusi pada sarana dan prasarana (sarpras) olahraga sebesar Rp 850 juta. Namun hingga pekan ini, pihaknya telah melebihi target dengan nilai Rp 950 juta.
“Target sebelum PAK itu Rp 650 juta, kemudian naik Rp 200 juta, jadi Rp 850 juta. Ini sudah melampaui, hampir 1 miliar. Artinya ini potensial, tapi masih bisa dimaksimalkan,” beber Baihaqi.
Baca Juga : Paslon Salaf Serap Aspirasi Pekerja Rokok Hingga Penggiat Wisata Jelang Debat Pilkada
Untuk kampanye akbar Pilkada Kota Malang sendiri, Baihaqi mengaku belum mendapat jadwal. Akan tetapi, pihaknya telah melakukan komunikasi dengan KPU dan Bawaslu Kota Malang ihwal jika ada rencana penggunaan tempat olahraga untuk kampanye.
“Kampanye akbar belum ada, tapi sudah kami komunikasikan lewat Bawaslu dan KPU. Supaya kalau ada jadwal, kami diberi tahu supaya kami bisa menyiapkan. Jangan sampai tumpang tindih. Biar ditata, dan tidak tubrukan,” tukas Baihaqi.