JATIMTIMES – KPU Kabupaten Blitar memberikan kepastian bahwa peserta debat Pilbup Blitar 2024 diperbolehkan membawa catatan serta menggunakan slide presentasi selama sesi debat. Ketua KPU Kabupaten Blitar, Sugino, menjelaskan bahwa aturan ini diberlakukan agar para pasangan calon (paslon) dapat menyampaikan visi dan misi mereka dengan lebih jelas dan terstruktur.
“Tidak ada masalah jika paslon membawa catatan selama debat berlangsung, asalkan tidak membawa bank data. Penggunaan slide juga diperbolehkan, sesuai dengan aturan yang berlaku,” kata Sugino dalam keterangannya, Minggu (20/10/2024).
Baca Juga : Gedung Parlemen Dihiasi Ornamen Bunga Jelang Pelantikan Presiden, Siapa Desainernya?
Ia menambahkan, penggunaan catatan dianggap penting bagi calon untuk memaparkan visi dan misi dengan lebih rinci, khususnya terkait rencana pembangunan lima tahun ke depan. Menurut Sugino, aturan ini sejalan dengan upaya KPU untuk meningkatkan kualitas debat sehingga publik dapat memahami program kerja yang ditawarkan setiap kandidat.
“Debat merupakan momen penting bagi para paslon untuk menyampaikan visi dan misinya secara komprehensif. Kami ingin masyarakat mendapatkan informasi yang lengkap mengenai setiap calon,” ujarnya.
Meskipun demikian, Sugino menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan debat perdana ini. Evaluasi tersebut bertujuan untuk memperbaiki beberapa aspek teknis dalam persiapan debat berikutnya. Sugino menyebutkan bahwa KPU berkomitmen penuh untuk menyukseskan seluruh rangkaian Pilkada 2024, termasuk pelaksanaan debat yang lebih baik ke depannya.
“Kami akan terus mengevaluasi pelaksanaan debat, untuk memastikan bahwa acara ini berjalan dengan baik dan memberikan manfaat bagi pemilih,” imbuhnya.
Rini Syarifah dan Abdul Ghoni Tampilkan Performa Maksimal
Sementara itu, debat perdana yang berlangsung minggu lalu menjadi ajang bagi paslon nomor urut 2, Rini Syarifah dan Abdul Ghoni, untuk menampilkan performa maksimal. Rini Syarifah, yang saat ini menjabat sebagai Bupati Blitar, membawa data lengkap selama debat sebagai bagian dari strategi mereka untuk memaparkan program kerja.
“Kami membawa data yang relevan karena ingin menyampaikan rencana lima tahun ke depan secara akurat dan transparan. Masyarakat perlu mengetahui rencana yang jelas dari para calon, terutama yang berkaitan dengan program kerja prioritas,” kata Rini setelah debat.
Menurutnya, keberadaan data menjadi elemen penting dalam menyampaikan visi dan misi kepada publik. Hal ini juga memberikan kepercayaan kepada pemilih bahwa program yang diusung oleh pasangan Rindu (Rini-Ghoni) memiliki dasar yang kuat dan dapat diimplementasikan dengan baik.
Baca Juga : Debat Pilbup Bojonegoro Bubar, Salah Satu Cawabup Minta Ditemani
“Debat adalah sarana penting untuk menyampaikan visi dan misi yang matang. Publik berhak menilai mana calon yang paling siap dan memiliki program kerja yang jelas,” lanjut Rini.
Abdul Ghoni, pasangan Rini dalam Pilbup 2024, juga menambahkan bahwa mereka fokus pada penjabaran program-program yang realistis dan bisa diwujudkan. Menurut Ghoni, pasangan Rindu akan mengutamakan kebijakan yang pro-rakyat dan berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Blitar.
“Kami berkomitmen untuk memperjuangkan kepentingan rakyat, dan program-program yang kami tawarkan sudah direncanakan dengan matang,” ucap Ghoni.
Evaluasi untuk Debat Berikutnya
Meski debat perdana berjalan lancar, KPU tetap membuka ruang untuk perbaikan pada pelaksanaan debat berikutnya. Sugino menyatakan, evaluasi akan dilakukan setelah mempertimbangkan masukan dari berbagai pihak, termasuk masyarakat dan tim paslon.
“Kami selalu terbuka terhadap masukan untuk penyelenggaraan debat yang lebih baik. Evaluasi akan terus dilakukan agar debat berikutnya bisa lebih informatif dan bermanfaat bagi pemilih,” tutup Sugino.