free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Profil

Sosok Ni Luh Puspa, Jurnalis yang Ikut Pembekalan di Hambalang sebagai Wamen

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Yunan Helmy

18 - Oct - 2024, 14:18

Placeholder
Producer dan news anchor Kompas TV Ni Luh Puspa. (Foto: Instagram)

JATIMTIMES - Nama Ni Luh Puspa menjadi perhatian dalam pembekalan wakil menteri di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, pada Kamis (17/10). Kehadirannya mengejutkan banyak pihak karena sebelumnya ia tidak tampak dalam panggilan calon wakil menteri yang dilakukan Presiden terpilih Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, pada Selasa (15/10). 

Hingga berita ini ditulis, nama Ni Luh Puspa bahkan menjadi trending dalam penelusuran Google. Kehadiran presenter Kompas TV di Hambalang ini menimbulkan spekulasi dan rasa penasaran di kalangan publik. 

Ni Luh tiba di Hambalang dengan menggunakan mobil Hiace bersama beberapa tokoh penting lainnya seperti pengacara Otto Hasibuan, mantan Wali Kota Bogor Bima Arya, dan Direktur Utama Aviasi Pariwisata Indonesia Dony Oskaria. 

Ni Luh mengungkapkan bahwa tawaran untuk menjadi wakil menteri datang secara mendadak. "Prosesnya sangat cepat. Saya baru dihubungi kemarin malam oleh Mayor Teddy, langsung diberikan arahan mengenai persiapan dan persyaratan yang harus dibawa," jelas Ni Luh, Jumat (18/10). 

Ia juga mengungkapkan bahwa Mayor Teddy hanya memberikan arahan terkait agenda hari itu, termasuk tentang busana yang harus dikenakan, yaitu baju batik. "Agenda dan persyaratan datang cepat, termasuk dress code. Jadi, prosesnya benar-benar kilat," tambah Ni Luh.

Ketika ditanya mengenai jabatan yang akan diembannya, Ni Luh masih menjaga kerahasiaan. "Saya merasa bidang yang ditawarkan sesuai dengan passion saya, tapi untuk jabatan pastinya, biar nanti presiden terpilih yang mengumumkan," katanya 

Ni Luh mengakui bahwa setelah menerima tawaran tersebut, ia sempat berdiskusi dengan orang-orang terdekat sebelum akhirnya memutuskan untuk menerimanya. "Keputusan ini bukan hal yang mudah, tapi setelah berbicara dengan banyak orang yang berpengaruh dalam hidup saya, saya memantapkan diri untuk melangkah," ungkapnya. 

Profil Ni Luh Puspa

Ni Luh Puspa lahir di Singaraja, Bali, dan menghabiskan masa kecilnya bersama kakek dan neneknya. Sebagai anak pertama dari tiga bersaudara, ia memiliki tanggung jawab besar sejak usia muda. Nama "Ni Luh" sendiri dalam bahasa Bali berarti anak perempuan pertama. 

Melalui tayangan podcast di kanal YouTube KompasTV, Ni Luh mengaku hidupnya sudah penuh tantangan sejak kecil. Ia sering membantu kakeknya membuat semacam tali bambu untuk dijual ke pasar. 

Tak hanya itu. Saat musim kemarau tiba dan sungai di dekat rumah mulai mengering, Ni Luh Puspa mengaku kerap menjadi tukang batu. Jika musim panen tiba, kakek dan neneknya menjadi buruh petik dan Ni Luh Puspa selalu ikut membantu. 

Ni Luh Puspa juga terus bekerja setelah menginjak bangku SMA. Meski mendapat beasiswa meneruskan kuliah, Ni Luh malah memilih untuk menunda pendidikan tinggi. Ia bekerja demi membiayai adik-adik yang masih sekolah. 

Saat itu, Ni Luh Puspa sempat bekerja di sebuah pabrik garmen besar di Bali. Dari pekerjaan inilah kemudian Ni Luh mencukupi kebutuhan hidup diri sendiri dan adik-adiknya, sekaligus menabung walau jumlahnya tak banyak. 

Selain bekerja di pabrik, Ni Luh mengaku telah mencicipi banyak jenis pekerjaan, termasuk menjadi seorang sales sepatu. Ia berjualan door to door di berbagai kota hingga bekerja di hotel. Sekitar tahun 2010, karier jurnalistik mulai dirintis. 

Berbekal ijazah tamatan SMA, Ni Luh pergi ke Makassar. Ia memiliki seorang tetangga kamar yang berprofesi sebagai wartawan, penyiar radio, sekaligus presenter TV lokal. Tetangga inilah yang akhirnya pertama memperkenalkan Ni Luh Puspa ke dunia jurnalistik. 

Di Makassar, ia magang di sebuah radio lokal sebelum akhirnya bekerja penuh waktu. Ia mendapatkan banyak ilmu dari sastrawan Asdar Muis dan Syahrul Yasin Limpo, yang saat itu menjadi atasannya. 

Pada tahun 2012, Ni Luh bergabung dengan Sun TV Makassar sebagai presenter, sambil menyelesaikan kuliahnya. Selain di Sun TV, ia juga bekerja di Tabloid Bisnis Sulawesi. Dedikasinya di dunia penyiaran membawanya menjadi presenter cadangan di RCTI Makassar, meskipun tetap bekerja untuk Sun TV. 

Namun, pada tahun 2015, Ni Luh memutuskan untuk rehat sejenak dari karier presenternya dan fokus menyelesaikan kuliahnya di STIE Nobel Indonesia, Makassar. Ia berhasil meraih gelar sarjana pada tahun 2016. 

Pada tahun 2018, Ni Luh berhasil lolos seleksi dan bergabung dengan Kompas TV. Di sana, ia tak hanya menjadi presenter, tetapi juga produser. Bahkan, Ni Luh memiliki program liputan investigasi yang diberi nama sesuai dengan dirinya, NI LUH, yang tayang setiap hari Senin. 

Dalam program tersebut, Ni Luh sering membahas isu-isu penting dan kontroversial, termasuk salah satu liputan terbarunya mengenai tunjangan rumah anggota DPR. 


Topik

Profil Ni Luh Puspa calon wakil menteri kabinet Prabowo pemerintahan Prabowo-Gibtàa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Yunan Helmy