JATIMTIMES - Calon Wali Kota Malang nomor urut 2, Heri Cahyono atau yang akrab disapa Sam HC telah menyiapkan skema kota cerdas atau smart city. Hal itu dengan cara sinkronisasi data hingga modernisasi layanan transportasi publik.
Menurut Sam HC, sinkronisasi data menjadi sebuah langkah penting menuju kota cerdas. Karena, potret persoalan di Kota Malang dapat terselesaikan dengan tepat dan cepat.
Baca Juga : Nyentrik, Stand Food Court Pasar Induk Among Tani Dibuat Rumah Adat Gadang
“Kalau berbicara data hasilnya harus valid, kalau tidak valid manajemen perkotaan bisa berjalan tidak maksimal. Jadi semuanya harus terkoneksi dengan baik agar masyarakat mendapatkan kepastian,” kata Sam HC.
Ihwal penyelarasan data tersebut, Sam HC mengaku hal itu juga berkaitan dengan jaminan masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan optimal.
Polanya, seperti mengacu pada hasil updating berkala mengenai data riwayat kesehatan penduduk yang diambil di RT/RW. Selanjutnya, dihubungkan dengan keseluruhan jumlah daya tampung rumah sakit beserta fasilitas lainnya, seperti ambulan.
“Misalnya di Kota Malang jumlah orang yang sakit diabetes dan jantung berapa, kebutuhan obat berapa. Semuanya harus ada datanya nanti dihubungkan dengan kemampuan rumah sakit, jadi harus ada interkoneksi,” beber Sam HC.
Untuk transportasi publik, Cawali nomor urut 2 yang diusung PDI Perjuangan ini menjelaskan kelaikan sarana angkutan umum perlu dilakukan digitalisasi. Sebab menurut Sam HC, salah satu unsur dikatakan sebagai kota cerdas harus mampu memberikan ketepatan layanan. Mulai jadwal, aksesibilitas, hingga kenyamanan setiap unit trasnportasi publiknya.
“Kalau di Jakarta ada bus, nah kalau di Kota Malang tidak efektif untuk diterapkan sehingga angkot dimaksimalkan standar layanannya, termasuk menggunakan sistem pembayaran digital dan tunai,” beber Sam HC.
Baca Juga : Bicara PR Sport Tourism, Ketua KONI Sebut Nama Calon Wali Kota Batu Firhando Gumelar
Jika transportasi publik telah disulap, maka ia optimis masyarakat akan memilih menggunakan transportasi publik ketimbang kendaraan pribadi. Sehingga, hal itu juga berkesinambungan dengan mampu menekan emisi karbon yang dihasilkan kendaraan bermotor.
“Nanti akan dipasang CCTV, AC. Berstandar layanannya harus tepat waktu, kalau sekarang kan belum ada regulasinya,” ucap Sam HC.
Tak lupa, Sam HC juga ingin kesejahteraan sopir terpenuhi. Bahkan, pihaknya mengaku telah memiliki skema khusus yang akan dilakukan untuk kesejahteraan sopir.
“Hitungannya itu kalau dibayar per kilometer tidak ada lagi angkot berhenti menunggu penumpang, karena jalan terus tetapi tetap dibayar atau subsidi. Mungkin seperti sebulan berapa kilometer dikali tarif per kilometernya ketemu berapa,” tukas Sam HC.