JATIMTIMES - Nilai tukar rupiah diperkirakan akan kembali mengalami pelemahan hari ini (8/10). Hal ini terjadi akibat kombinasi berbagai faktor internal dan eksternal.
Sebelumnya, pada Senin (7/10), di pasar spot, rupiah ditutup pada angka Rp 15.687 per dolar Amerika Serikat (AS), melemah 1,29% dari penutupan Jumat (4/10) yang berada di Rp 15.485 per dolar AS.
Baca Juga : Rekomendasi Sewa Mobil di Bali Semakin Mudah dengan TRAC via Website
Situasi ini membuat masyarakat semakin khawatir dan cemas terhadap kondisi ekonomi yang dihadapi. Apalagi hingga Selasa pagi, "rupiah melemah" menjadi salah satu topik yang banyak dicari di Google.
Namun, sebagai warga negara, ada beberapa langkah sederhana yang bisa diambil untuk membantu pemerintah dalam memperkuat nilai tukar rupiah. Berikut adalah tiga cara yang dapat dilakukan, sebagaimana dikutip dari rekomendasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK):
1. Prioritaskan Pembelian Produk Lokal
Salah satu faktor yang menyebabkan pelemahan rupiah adalah tingginya impor. Semakin banyak produk luar negeri yang kita beli, semakin besar permintaan terhadap mata uang asing, yang pada akhirnya melemahkan rupiah. Oleh karena itu, langkah pertama yang bisa kita lakukan adalah dengan mengurangi konsumsi barang-barang impor dan beralih ke produk-produk lokal. Banyak produk dalam negeri yang kualitasnya tak kalah dengan produk luar negeri. Dengan membeli produk lokal, kita juga turut mendukung pertumbuhan usaha kecil dan menengah, yang pada gilirannya dapat mengurangi pengangguran dan memperkuat ekonomi nasional.
2. Investasi di Instrumen Dalam Negeri
Meskipun nilai tukar rupiah melemah, bukan berarti semua jenis investasi akan merugi. Ada beberapa instrumen investasi yang tetap aman dan bahkan menguntungkan di tengah situasi ini, salah satunya adalah Surat Utang Negara (SUN) atau Obligasi Negara Ritel (ORI) yang diterbitkan oleh pemerintah. Instrumen ini memiliki risiko yang relatif rendah dan bisa menjadi pilihan yang aman untuk berinvestasi.
Selain itu, kamu juga bisa mempertimbangkan investasi di sektor perbankan syariah. Bank syariah menawarkan skema investasi berbasis kesepakatan seperti murabahah, di mana keuntungan ditentukan sejak awal, sehingga tidak terpengaruh oleh fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap suku bunga.
3. Hindari Menyimpan Dolar Secara Berlebihan
Baca Juga : Kinerja Neraca Dagang Jatim Loyo Lagi, Defisit Kumulatif Capai USD 2,79 Miliar
Dalam situasi ekonomi yang tidak stabil, godaan untuk menukarkan rupiah ke dolar demi mencari keuntungan sering muncul. Namun, langkah ini justru bisa memperburuk kondisi ekonomi. Jika terlalu banyak orang menyimpan dolar, permintaan terhadap mata uang asing akan meningkat, yang pada akhirnya memperlemah rupiah lebih lanjut.
Oleh karena itu, sangat disarankan untuk tetap memegang rupiah dan tidak ikut-ikutan menimbun dolar. Bahkan, jika kamu memiliki dolar dalam jumlah besar, menukarkannya kembali ke rupiah bisa menjadi langkah yang membantu pemulihan ekonomi negara. Kita harus yakin bahwa setiap siklus ekonomi, termasuk pelemahan rupiah, akan berakhir, dan nilai mata uang Indonesia pada akhirnya akan kembali menguat.
Dengan mengambil langkah-langkah ini, kita bisa turut serta mendukung stabilitas ekonomi nasional di tengah tantangan global yang ada. Semoga informasi ini bermanfaat!