JATIMTIMES - Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar menggelar kegiatan pengabdian masyarakat pada 23 Mei 2024, dengan fokus pada peningkatan kemampuan pelaku industri kreatif di Tulungagung. Program ini menargetkan para pelaku di sektor kreatif, khususnya dalam bidang manajemen acara dan pembuatan kostum karnaval. Bertempat di aula serba guna, kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah pelaku usaha kreatif yang antusias mengikuti sesi pelatihan interaktif.
Kegiatan yang dipimpin oleh dosen-dosen berpengalaman Unisba Blitar ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan kualitas industri kreatif lokal. Salah satu pemateri utama, Hery Suprayitno, SE, MM menyampaikan materi terkait metode produksi kreatif, khususnya dalam pembuatan kostum karnaval.
Baca Juga : Unisba Blitar Edukasi Perempuan Soal Perlindungan Hukum Korban KDRT
Dalam presentasinya, Hery menekankan pentingnya inovasi dalam desain kostum, pemilihan material yang efisien, serta penggunaan teknik produksi yang mendukung kelancaran proses pembuatan kostum.
Menurut Hery, kostum karnaval tidak hanya soal estetika, tetapi juga tentang bagaimana kita mengoptimalkan desain agar tetap menarik namun efisien dalam produksinya. "Pemilihan material yang tepat dapat mengurangi biaya tanpa mengorbankan kualitas, dan ini adalah tantangan yang harus dihadapi oleh para pelaku industri kreatif," ujar Hery.
Sesi tersebut juga memberikan kesempatan bagi peserta untuk berlatih secara langsung membuat desain kostum karnaval. Mereka diberi berbagai bahan dan diminta untuk mengaplikasikan teknik yang telah dipelajari. Hasil dari praktik tersebut mendapat apresiasi positif dari tim pengajar, yang menilai kreativitas peserta sangat menjanjikan untuk dikembangkan lebih lanjut.
Selain itu, materi mengenai manajemen acara disampaikan oleh Bina Andari, dosen dengan pengalaman luas di bidang tersebut. Dalam paparannya, Bina membahas berbagai aspek penting dalam penyelenggaraan acara, mulai dari perencanaan awal hingga eksekusi lapangan. Ia juga mengajak peserta mengikuti simulasi perencanaan acara karnaval yang realistis, sehingga mereka dapat memahami kompleksitas mengelola acara besar.
Menurut Bina, salah satu tantangan terbesar dalam manajemen acara adalah pengelolaan risiko. "Setiap acara besar, seperti karnaval, pasti menghadapi risiko tertentu, baik itu dari segi teknis maupun non-teknis. Oleh karena itu, perencanaan yang matang dan pengelolaan anggaran yang bijak sangat diperlukan untuk memastikan acara berjalan lancar," ujarnya.
Simulasi yang dilakukan tidak hanya memberikan wawasan teoretis, tetapi juga melibatkan peserta secara langsung dalam mengatasi berbagai skenario yang mungkin terjadi. Mereka diajak menyusun anggaran, merencanakan pengamanan, serta memikirkan aspek promosi yang efektif untuk mendukung suksesnya acara.
Selama sesi tanya jawab, peserta menunjukkan antusiasme tinggi dengan mengajukan berbagai pertanyaan terkait masalah yang sering mereka hadapi dalam produksi kreatif dan penyelenggaraan acara. Mayoritas peserta merasa bahwa pelatihan ini sangat relevan dengan kebutuhan mereka dan memberikan solusi konkret atas tantangan yang mereka temui sehari-hari.
Baca Juga : Viral, Terekam Jelas Wajah Pelaku Pencurian Lima Ponsel di Warung Rujak Kota Malang
Salah seorang peserta mengungkapkan bahwa materi yang diberikan sangat membantu dalam memperluas wawasan dan meningkatkan keahlian mereka. "Pelatihan ini memberikan banyak ide baru yang bisa kami terapkan dalam usaha kami, terutama dalam hal mengelola anggaran dan menciptakan desain kostum yang unik namun terjangkau," ujarnya.
Kegiatan ini kemudian ditutup dengan sesi evaluasi, di mana para peserta memberikan umpan balik yang umumnya positif terhadap pelaksanaan program. Mereka berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan secara berkala untuk membantu mereka mengembangkan industri kreatif lokal yang lebih kompetitif.
Dengan keberhasilan program pelatihan ini, Unisba Blitar berhasil memperkuat perannya dalam pemberdayaan masyarakat, khususnya dalam meningkatkan kompetensi pelaku industri kreatif di Tulungagung. Program ini diharapkan dapat menjadi awal dari kerja sama yang lebih luas antara institusi pendidikan dan sektor kreatif lokal, untuk mendukung perkembangan ekonomi berbasis kreativitas di daerah tersebut.