JATIMTIMES - Pasangan Calon (Paslon) nomor 1 Nurochman-Heli Suyanto memberikan pujian terhadap produk olahan tempe yang dihasilkan oleh UMKM saat kunjungannya di Desa Beji, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Meski demikian para UMKM di sana masih membutuhkan peralatan demi meningkatkan kualitas.
Ya, Desa Beji merupakan salah satu pusat pengolahan tempe di Kota Batu. Ada beragam olahan tempe yang dihasilkan. Seperti yang dikunjungi Heli, mulai dari proses pembuatan tempe, bolu tempe, bronis tempe, stik tempe, keripik tempe hingga produksi kain batik tempe.
“Produk UMKM dari Desa Beji yang sudah terkenal. Terlebih lagi, kripik tempe kesetnya ini hanya ada di sini. Ke depan, kami akan lebih mendukung UMKM agar semakin berkembang,” ungkap Heli sambil mencicipi kripik tempe.
Baca Juga : Profil Istri Gus Miftah, yang Viral Diperlakukan Kasar di Depan Umum
Tak hanya itu saja, di sana heli juga berkesempatan menjajal membuat batik tempe secara langsung. Sambil dipandu, Heli berhati-hati untuk membuat batik tempe yang unik tersebut.
“Ini sesuatu yang sangat unik dan tidak ada di tempat lain. Potensi-potensi seperti batik motif tempe ini harus kita dorong agar bisa dikenal secara nasional, minimal. Saya yakin batik tempe ini akan disukai oleh turis mancanegara,” tambah Heli, Jumat (4/10/2024).
Namun, para pelaku UMKM di Desa Beji masih menghadapi berbagai tantangan, terutama peralatan pengolahan kedelai yang belum memadai. Karena itu Paslon ini berkomitmen untuk terus mendorong pertumbuhan UMKM di Kota Batu.
Terlebih salah satu program prioritas paslon ini adalah pembangunan Mal UMKM di Kota Batu. Mal ini direncanakan menjadi pusat pemasaran bagi semua produk UMKM yang ada di Kota Batu.
Baca Juga : Ramai Kasus LGBT, Polresta Malang Kota Turun Tangan Lakukan Ini
“Pemerintah nantinya akan memfasilitasi dan mendorong pelaku UMKM untuk meningkatkan kualitas produk mereka, sehingga bisa bersaing dengan produk lain di pasaran,” terang Heli.
Sementara itu salah satu pemilik usah keripik tempe Anah Adin (41) berharap pemerintah bisa memberikan bantuan untuk meningkatkan kualitas produksi. Bantuan yang diinginkan adalah peralatan pengolahan kedelai yang belum memadai.
“Selama ini kami terkendala dengan mesin pengolah kedelai yang kurang memadai. Kami berharap pemerintah bisa membantu agar hasil produksi kami lebih maksimal," ujar Adin.