JATIMTIMES - Lintang Wahyu Windiati, mahasiswa Program Studi Tata Busana angkatan 2022 Universitas Negeri Malang (UM), baru saja mengukir prestasi gemilang. Lintang meraih penghargaan Best of the Best di International Fashion Exhibition Trendversity 2024 yang digelar Kamis (03/10/2024) di Graha Cakrawala UM.
Koleksi yang Lintang tampilkan dalam acara tersebut berjudul Boru Lopian, yang memiliki makna mendalam tentang keberanian dan kharisma seorang putri pahlawan bangsa.
Baca Juga : TPK Hotel di Jatim Capai 42,39 Persen, Surabaya Tertinggi
Karya busana Lintang terinspirasi kisah Boru Lopian, putri Sisingamangaraja XII, seorang pahlawan dari tanah Batak. Boru Lopian ikut berjuang bersama ayahnya melawan penjajah Belanda. Lintang menghidupkan kembali sosok putri pahlawan ini melalui karya busananya.
"Putri Lopian meninggal di usia 22 tahun saat berjuang bersama ayahnya. Kisah ini sangat menyentuh hati saya karena menggambarkan keberanian, kesetiaan, dan pengorbanan seorang perempuan muda," jelas Lintang.
Inspirasi visual dari koleksi Boru Lopian pun tak kalah menarik. Lintang mengaku bahwa sebagian ide desainnya datang dari kekagumannya pada Banyuwangi Ethno Carnival (BEC).
Dilansir dari Wikipedia, Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) adalah sebuah karnaval berupa festival busana yang setiap tahun digelar dalam rangkaian Banyuwangi Festival di Banyuwangi, Jawa Timur.
“Saya sering nonton BEC dan salah satu desain lengan yang saya buat terinspirasi dari karya seorang desainer Banyuwangi yang kebetulan lewat di FYP TikTok saya. Lalu saya belajar teknik membuat lengan itu,” jelasnya dengan antusias.
Namun, proses kreatif di balik koleksi ini tidak lepas dari tantangan. Lintang mengungkapkan bahwa teknik menjahit tertentu sempat membuatnya kesulitan.
“Ada beberapa bagian yang saya benar-benar belum bisa dan saya harus belajar dari dosen saya. Walaupun sering melakukan, saya tetap mencoba lagi hingga berhasil,” ungkapnya.
Tantangan ini sempat membuatnya merasa down. Namun tekadnya yang kuat membawanya kembali bangkit.
Baca Juga : Bung Karno di Mata Elim Tyu Samba: Inspirasi Anak Muda Kota Blitar
Selama lebih dari dua bulan, Lintang mengerjakan tiga busana sekaligus, termasuk koleksi Boru Lopian. Proses panjang ini akhirnya membuahkan hasil yang tidak disangka.
“Sebetulnya saya tidak menyangka bisa menang. Saya pikir karya teman-teman saya lebih bagus. Satu angkatan bahkan sudah menduga si A yang bakal menang. Jadi, ketika saya diumumkan sebagai pemenang, saya merasa terharu,” ujar Lintang.
Koleksi Boru Lopian tidak hanya sekadar baju. Di balik tiap jahitan dan detailnya, Lintang menyampaikan pesan tentang kekuatan dan kesetiaan seorang perempuan. Melalui karyanya, ia mengajak penonton untuk melihat bagaimana kharisma dan keberanian bisa diungkapkan lewat desain yang penuh makna.
Dengan penghargaan yang diraihnya, Lintang membuktikan bahwa kerja keras, dedikasi, dan kreativitas adalah kombinasi yang tak pernah gagal untuk mencapai kesuksesan.