JATIMTIMES - Warga Desa Gunungrejo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, akhirnya bisa menikmati sambungan listrik sendiri setelah bertahun-tahun hanya menyalur dari tetangga. Hal ini terjadi berkat peresmian program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) yang dilaksanakan oleh PLN pada Senin (30/9/2024).
Peresmian ini turut dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk H. Ridwan Hisjam, Anggota Komisi VII DPR RI; Nur Hidayanto, Koordinator Perencanaan Distribusi Tenaga Listrik dari Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM; Didik Gatot Subroto, Plt Bupati Malang; dan Nimrod Gordon, Staf Ahli Direksi Direktur Retail dan Niaga PT PLN (Persero).
Baca Juga : Proyek Revitalisasi Pedestrian dan Drainase Kota Batu Baru 75 Persen
Dalam sambutannya, Staf Ahli Direksi Direktur Retail dan Niaga PT PLN (Persero) Nimrod Gordon menekankan pentingnya program BPBL dalam mewujudkan target rasio elektrifikasi nasional yang mencapai 100%.
Nimrod juga menyatakan bahwa program BPBL merupakan inisiatif dari Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan yang dilaksanakan oleh PT PLN bersama dengan tim Icon Plus. Program ini bertujuan untuk memberikan sambungan listrik baru secara gratis kepada masyarakat yang belum teraliri listrik.
Pada tahun 2023, BPBL berhasil melampaui target dengan realisasi mencapai 131.000 pelanggan atau sekitar 105% dari target awal 120.000 pelanggan. Untuk tahun 2024, PLN menargetkan 150.000 pelanggan baru di seluruh Indonesia.
“Kegiatan ini merupakan bukti bahwa negara hadir dalam upaya meningkatkan rasio elektrifikasi menjadi 100%. Saat ini, rasio elektrifikasi sudah mencapai 99,81%. Kami berterima kasih kepada Komisi VII DPR RI atas dukungannya,” ujar Nimrod Gordon.
Didik Gatot Subroto, Plt Bupati Malang, dalam sambutannya menyatakan bahwa Desa Gunungrejo adalah salah satu dari 390 desa di Kabupaten Malang yang menerima manfaat program BPBL. Total ada 3.552 pelanggan penerima bantuan di seluruh Kota Malang, dengan 138 penerima tersebar di 29 kecamatan, termasuk Singosari.
"Ini adalah bukti nyata bahwa pemerintah hadir untuk meningkatkan rasio elektrifikasi hingga 100%. Atas nama warga Singosari, saya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah. Semoga kita semua diberi kesehatan untuk terus mendukung program ini," kata Didik.
Ia juga menambahkan harapan agar ke depannya pemerintah dapat memberikan bantuan kompor listrik gratis kepada pelaku UMKM. “Penggunaan kompor listrik dapat menurunkan konsumsi energi hingga 30% dibandingkan dengan bahan bakar konvensional,” tambah Didik.
Nur Hidayanto, Koordinator Perencanaan Distribusi Tenaga Listrik dari Kementerian ESDM, menjelaskan bahwa pemasangan baru listrik harus memenuhi standar keamanan sebelum Sertifikat Laik Operasi (SLO) dapat diterbitkan. "SLO ini penting untuk mengurangi risiko keselamatan bagi pengguna. Kami berterima kasih kepada PT PLN dan PT Icon Plus yang telah mendukung pelaksanaan program ini," ujar Nur Hidayanto.
Baca Juga : BPJS Ketenagakerjaan Gandeng Kejari Kabupaten Kediri Gugat PT BCS Terkait Tunggakan Iuran
Program BPBL ini disambut dengan antusias oleh warga setempat. Salah satu penerima bantuan, Sutilah, mengungkapkan rasa syukurnya setelah bertahun-tahun hanya bisa menyalur listrik dari tetangga. “Terima kasih banyak atas bantuan PLN dan pemerintah. Sudah 4 tahun saya menyalur listrik ke tetangga, alhamdulillah sekarang sudah punya listrik sendiri,” kata Sutilah dengan penuh rasa syukur.
Aliman, seorang buruh tani yang juga menerima bantuan, menyampaikan ucapan terima kasih serupa. "Alhamdulillah, akhirnya kami bisa menikmati listrik sendiri. Terima kasih kepada PLN dan pemerintah atas bantuan ini," ujarnya.
H. Ridwan Hisjam, Anggota Komisi VII DPR RI yang turut hadir, mengapresiasi usaha semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan program BPBL ini. Ia juga menekankan pentingnya pemerataan akses listrik, terutama di daerah-daerah yang sulit dijangkau.
"Kita patut bersyukur kepada Allah SWT, program-program yang telah kita canangkan dapat berjalan dengan baik. Jawa Timur belum mencapai 100% rasio elektrifikasi karena sebagian wilayahnya terdiri dari kepulauan, terutama di Madura. Semoga ke depan kita bisa menyelesaikan tantangan ini," ungkap Ridwan.
Dengan adanya program BPBL ini, diharapkan seluruh warga di wilayah yang belum terjangkau listrik dapat segera menikmati akses listrik yang layak, sehingga kualitas hidup mereka semakin meningkat.