JATIMTIMES - Pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak unggul pada temuan survei terbaru dari Indikator Politik Indonesia. Khofifah-Emil relatif menang pada sejumlah simulasi pada survei yang dilakukan pada periode 9-14 September 2024.
Hal ini dipaparkan pada rilis temuan survei Indikator Politik Indonesia, Minggu (29/9/2024). Pada simulasi 3 paslon, Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak unggul dengan dukungan sekitar 61,2 persen.
Baca Juga : AMPG Jatim Turun Gunung Menangkan Gunawan-Umar Usman di Pilkada Kabupaten Malang 2024
Angka tersebut disusul pasangan Tri Rismaharini dan Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) dengan dukungan sekitar 26 persen. Adapun pasangan Luluk Nur Hamidah dan Lukmanul Khakim hanya mendapatkan dukungan sekitar 2,2 persen.
Indikator juga mengungkap, terdapat responden yang memutuskan tidak akan memilih alias golput, yakni sekitar 0,5 persen. Sementara itu, sisanya merupakan massa mengambang yakni sekitar 10,2 persen.
Founder dan peneliti utama Indikator Burhanuddin Muhtadi menjelaskan, temuan ini merupakan simulasi yang paling mendekati hari H pencoblosan. "Tentu kita belum memakai simulasi nomor urut dan foto, karena waktu kita turun di lapangan belum ada penentuan nomor urut. Tetapi pasangannya sudah ditetapkan oleh KPU," ungkapnya, Minggu (29/9/2024).
"Jadi ini yang paling mendekati, tentu kalau ada kesempatan, kita melakukan survei pakai simulasi kertas suara. Tetapi setidaknya berdasarkan potret pertengahan September itu, Khofifah-Emil Dardak unggul signifikan dibanding peringkat kedua dan ketiga," sambungnya.
Pada simulasi 6 nama semi terbuka, Khofifah juga unggul. Khofifah Indar Parawansa 52 persen paling banyak dipilih, kemudian Tri Rismaharini 22,8 persen. Nama-nama lain jauh lebih rendah, dan belum menjawab 13,8 persen.
Sementara itu, pada simulasi top of mind, Khofifah Indar Parawansa paling banyak disebut yakni sebesar 39,3 persen. Kemudian Tri Rismaharini 17 persen, dan nama lain jauh lebih rendah, serta belum menentukan pilihan 40,3 persen.
Burhanuddin Muhtadi menambahkan, dari temuan survei kali ini, di antara dua rival Khofifah, Risma relatif punya peluang untuk menyaingi Khofifah. "Buat Mbak Luluk, kalau mau menaikkan elektabilitas, mau tidak mau tingkat kedikenalan Mbak Luluk maupun Lukmanul Khakim harus digenjot semaksimal mungkin," bebernya.
Baca Juga : Abah Gun dan Dokter Umar Resmikan Posko Pemenangan Pilih Gus di Bululawang
Burhanuddin Muhtadi bilang, untuk Risma meskipun namanya relatif belakangan muncul dalam pertarungan, tetapi investasi sosial dan elektoralnya sudah lama. Diketahui bersama, Risma merupakan mantan Wali Kota Surabaya 2 periode da juga mantan Menteri Sosial.
"Dengan modal 26 persen buat Risma-Gus Hans, padahal baru beberapa hari sebelumnya ditetapkan sebagai paslon oleh PDIP, itu bukan modal yang kecil," urainya.
"Jadi masih ada kesempatan terutama buat Risma. Kalau melihat angka ini saya juga punya ekspetasi, Luluk juga punya kesempatan mengejar, tapi Risma lebih memungkinkan untuk men-challenge Khofifah," lanjutnya.