JATIMTIMES - Dalam sebuah hadist Rasulullah, pernah disinggung tentang kemunculan sosok hewan penjaga Dajjal. Hewan ini disebut Al Jassasah.
Dalam sebuah tafsir, dijelaskan hewan ini menjadi penjaga Dajjal, namun lebih kepada pengumpul informasi atau mata-mata.
Baca Juga : Diskusi Bareng Apersi, Calon Wali Kota Wahyu Hidayat Carikan Solusi Pengembang Kota Malang
Menunggu Yaumil Akhir, Dajjal tidak dikurung sendiri. Makhluk laknat ini dikurung bersama dengan peliharaannya, Al Jassasah.
Dalam sebuah riwayat Muslim, terdapat sahabat nabi yang dikisahkan bertemu dengan Dajjal. Sabahat tersebut adalah Tamim Ad-Dari.
Rasulullah SAW menceritakan kisahnya di sebuah masjid.
Selain itu, tertulis juga pada Lisanul Arab, juz VI halaman 38, dimana pertemuan dengan Dajjal dan Al Jassasah, di sebuah pulau di tengah laut Syam atau laut Yaman.
Al Jassasah ini memiliki ciri berbulu lebat. Hal ini kemudian menyebabkan hewan ini tidak dapat diketahui bagian depan atau belakang. Bahkan, hewan ini dapat berbicara dalam bahasa manusia untuk menggaet manusia bertemu dengan Dajjal.
Rasulullah SAW menceritakan kisah pertemuan Tamim Ad-Dari dengan Dajjal dan Al Jassasah.
"Lalu kami naik perahu kecil kemudian kami masuk ke pulau ini. Seekor hewan menemui kami, bulunya lebat, tidak diketahui mana depan dan belakangnya karena lebatnya bulu. Kami berkata, ‘Celakalah kamu, kamu ini apa? Ia menjawab, ‘Aku adalah jassaasah'"
Tamin Ad-Dari bertemu dengan hewan penjaga Dajjal ini saat berlayar. Saat itu, kapal yang ditumpanginya terkena badai hingga membuatnya terseret ke tengah lautan. Kemudian ia dibuat kaget
"Ia memberitakan bahwa ia naik kapal bersama tiga puluh orang dari kabilah Lakhm dan Judzam. Di tengah perjalanan, mereka dipermainkan badai ombak hingga berada di tengah laut selama satu bulan sampai mereka terdampar di sebuah pulau di tengah lautan tersebut saat tenggelam matahari mereka pun duduk di perahu-perahu kecil. Mereka pun memasuki pulau tersebut hingga menjumpai binatang yang berambut sangat lebat dan kaku hingga mereka tidak tahu mana kubul mana dubur karena demikian lebat bulunya." (HR Muslim).
Hewan itu kemudian berkata, kepada Tamin dan orang-orang disana dalam bahasa Manusia. Ia kemudian memperkenalkan diri sebagai Al Jassasah.
Baca Juga : Pasangan Calon Abadi Banjir Dukungan Kaum Milenial
Al Jassasah meminta Tamim dan rombongan untuk menemui sosok yang sedang dibelenggu pada bagian tangan dan kaki. Sosok tersebut adalah Dajjal.
Dalam pertemuan itu, sosok Dajjal sempat bertanya tentang situasi dunia dan juga kondisi Nabi Muhammad SAW. Saat itu, ia belum mengaku sebagai sosok Dajjal. Barulah setelah Tamin menjawab, ia mengaku sebagai Dajjal yang menunggu hari akhir.
“Aku akan beritahukan pada kalian siapa aku. Aku adalah Al Masih dan aku sudah hampir diizinkan untuk keluar, lalu aku akan keluar. Aku akan menjelajahi bumi. Aku tidak membiarkan satu perkampungan pun kecuali aku singgahi selama empat puluh hari, kecuali Makkah dan Thaibah (Madinah), keduanya diharamkan bagiku.
Setiap kali aku hendak memasuki salah satu dari kedua kota itu, malaikat dengan pedang terhunus menghadangku dan menghalangiku dari kota tersebut. Dan sungguh, di setiap lorong jalannya terdapat malaikat-malaikat yang menjaganya," kata Dajjal.