JATIMTIMES - Viral, video berdurasi 9 detik dari Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Kabupaten Tulungagung yang mendeklarasikan dukungan ke salah satu pasangan calon Pilkada Tulungagung. Video ini dengan jelas menyampaikan bahwa PPDI mendukung pasangan calon yang ikut kontestasi dalam Pilkada. Dalam video, ada ketua PPDI Suyono dan pengurus lainnya bersama pasangan calon serta satu ketua partai pengusung.
Saat di konfirmasi, Suyono ketua PPDI Kabupaten Tulungagung, mengatakan bahwa video itu dibuat sudah cukup lama. Namun ia tidak menyebutnya hari dan tanggalnya,ml melainkan hanya menjelaskan bahwa pihaknya diundang oleh pasangan calon.
Baca Juga : Bawaslu Kabupaten Situbondo Ungkap Hasil Pengawasan selama Tahapan Pencalonan
"Kita diundang terus itu sudah lama terus beliaunya (pasangan calon) minta video," ucap Suyono, Kamis (26/9/2024).
Karena diminta oleh pengundang, Suyono mengaku tidak bisa menolak untuk divideo pernyataan dukungan itu. "Mosok kita menolak kan gak etis," sambungnya.
Setelah video diambil, Suyono mengaku telah berpesan pada pengundang agar tidak disebar. Namun, ternyata video itu menyebar dan menjadi viral setelah masuk masa kampanye. "Tapi kita minta gak disebar, eh ini kok nyebar," ungkap Suyono.
Apakah dengan tersebarnya video ini, PPDI akan melaporkan penyebabnya ke polisi. Suyono memastikan tidak akan lapor dengan dalih tidak mau cari masalah. "Gak usah (lapor), PPDI tidak mau cari masalah, enak berteman," tegasnya.
Terkait video ini, konfirmasi yang disampaikan ke Bawaslu Tulungagung, hingga saat berita ini ditayangkan belum mendapatkan respons.
Baca Juga : Pj Wali Kota Malang Iwan Kurniawan Terima Penghargaan Anugerah Anindhita Wistara Data
Sementara itu, salah seorang perangkat desa yang enggan disebut namanya mengatakan dengan santun tidak tau kapan video itu diambil. Apakah saat pasangan calon sudah ditetapkan oleh KPU atau sebelumnya. "Saya tidak tau kapan video itu diambil," katanya.
Namun, jika dilihat dari narasi dan informasi yang sering masuk dari berbagai perangkat desa lain, oknum yang ada di video itu sering kali menggunakan PPDI untuk mencari keuntungan. Maka tak berlebihan, ia minta agar kepengurusan yang tidak profesional ini dibubarkan. "Bubarkan saja, PPDI dipakai cari duit tanpa musyawarah pengurus / anggota," pungkasnya.