JATIMTIMES – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Blitar secara resmi menetapkan dua bakal pasangan calon (bapaslon) Bupati dan Wakil Bupati Blitar menjadi pasangan calon yang akan bertarung dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Penetapan ini dilakukan pada Minggu (22/9/2024), sehari setelah kedua bapaslon menyelesaikan seluruh berkas perbaikan persyaratan yang dinyatakan lengkap dan memenuhi syarat oleh KPU.
Baca Juga : Ketua MUI Banyuwangi Apresiasi Kinerja Bupati Ipuk Fiestiadani
Ketua KPU Kabupaten Blitar, Sugino, memastikan bahwa tahapan penetapan pasangan calon ini telah berjalan sesuai prosedur. "Kami telah melakukan penelitian administrasi secara menyeluruh terhadap berkas kedua bapaslon, dan hasilnya, seluruh dokumen dinyatakan lengkap serta memenuhi syarat," ujar Sugino pada Sabtu (21/9/2024). Dengan demikian, lanjut Sugino, kedua bapaslon secara resmi akan ditetapkan sebagai pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Blitar pada Pilkada 2024.
Kedua pasangan yang ditetapkan oleh KPU tersebut adalah Rijanto-Beky Hendriansyah dan Rini Syarifah-Abdul Ghoni. Rijanto, yang merupakan petahana, bersama pasangannya Beky Hendriansyah diusung oleh koalisi PDI Perjuangan, PAN, dan Nasdem. Sementara itu, pasangan Rini Syarifah-Abdul Ghoni diusung oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Gerindra, Golkar, PPP, Demokrat, PKS, dan PSI.
Setelah penetapan resmi ini, tahapan selanjutnya adalah pengundian nomor urut pasangan calon yang akan dilaksanakan pada Senin, 23 September 2024. "Pengundian nomor urut akan dilakukan esok harinya, dan selanjutnya kita akan memasuki masa kampanye," tambah Sugino.
Masa kampanye bagi kedua pasangan calon ini akan berlangsung mulai tanggal 25 September hingga 23 November 2024. Selama periode tersebut, masyarakat Kabupaten Blitar akan disuguhi berbagai program serta visi dan misi yang ditawarkan oleh kedua pasangan calon, yang masing-masing memiliki basis dukungan dan pendekatan politik yang berbeda.
Sebagai salah satu tahapan penting dalam Pilkada, masa kampanye menjadi waktu yang krusial bagi kedua pasangan calon untuk meraih simpati masyarakat. “Ini adalah kesempatan mereka untuk memaparkan program-program unggulan yang akan mereka jalankan jika terpilih nanti,” kata Sugino.
Dalam Pilkada tahun ini, pertarungan antara Rijanto-Beky dan Rini Syarifah-Abdul Ghoni diprediksi akan berlangsung ketat. Rini Syarifah, sebagai petahana, menawarkan kelanjutan dari berbagai program pembangunan yang telah ia laksanakan selama periode sebelumnya.
Di sisi lain, Rijanto, yang sebelumnya menjabat sebagai Bupati Blitar periode 2016-2021, mengusung visi perubahan dengan membawa semangat inovasi dan pembaharuan untuk Kabupaten Blitar.
Baca Juga : KPU Kirab Maskot Pilkada Kota Kediri, Targetkan Partisipasi Pemilih 80%
Rijanto dan Beky mendapat dukungan dari koalisi PDI Perjuangan, PAN, dan Nasdem, partai-partai yang memiliki basis dukungan kuat di Blitar. Mereka berkomitmen untuk melanjutkan program pembangunan infrastruktur dan peningkatan pelayanan publik yang sudah dirintis sebelumnya. Dengan pengalamannya sebagai bupati, Rijanto dinilai memiliki keunggulan dalam hal kontinuitas kebijakan, yang menurut para pendukungnya telah berhasil meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu, pasangan Rini Syarifah dan Abdul Ghoni yang diusung oleh koalisi PKB, Gerindra, Golkar, PPP, Demokrat, PKS, dan PSI menonjolkan agenda perubahan. Rini, yang memiliki latar belakang sebagai pengusaha, bertekad untuk membawa inovasi baru yang diyakini dapat menjawab tantangan yang dihadapi oleh masyarakat Blitar saat ini.
Pilihan hanya dua pasangan calon dalam Pilkada tahun ini menambah intensitas kompetisi politik di Kabupaten Blitar. Dalam berbagai kesempatan, kedua pasangan calon telah menyiapkan strategi kampanye yang diharapkan mampu menarik perhatian pemilih dari berbagai lapisan masyarakat.
KPU Kabupaten Blitar berharap tahapan-tahapan Pilkada ini dapat berjalan lancar tanpa kendala berarti, termasuk dalam masa kampanye yang akan dimulai pekan depan. "Kami berharap semua pihak dapat mematuhi aturan kampanye yang berlaku dan menjaga kondusivitas selama proses Pilkada berlangsung," ujar Sugino, menutup pernyataannya.
Pilkada Kabupaten Blitar kali ini benar-benar menjadi perhatian publik karena hanya diikuti oleh dua pasangan calon. Masing-masing pasangan membawa visi dan misi yang diyakini dapat memajukan Kabupaten Blitar ke arah yang lebih baik. Masyarakat Kabupaten Blitar kini tinggal menunggu siapa yang akan terpilih untuk memimpin daerah mereka selama lima tahun ke depan.