JATIMTIMES - Universitas Negeri Malang (UM) menyelenggarakan lokakarya nasional yang mengusung isu strategis "Empowering University Communities Through Sustainable Energy Innovations" (18/9/2024). Lokakarya nasional ini membahas pembangunan berkelanjutan di tengah dampak perubahan iklim.
Gelaran ini mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak. Salah satunya dari Pemkot Malang.
Baca Juga : Pasar Lelang Cabai: Upaya Bupati Blitar Kendalikan Inflasi dan Sejahterakan Petani
Apresiasi ini bahkan dilakukan dengan istimewa. Yakni Pemkot mengundang para panitia dan peserta lokakarya nasional dari 71 perguruan tinggi di Indonesia hadir di halaman Balai Kota Malang untuk mengikuti jamuan makan malam pada Rabu malam, (18/9/2024).
Sekda Kota Malang Erik Setyo Santoso mengatakan, bahwa partisipasi dari 71 perguruan tinggi di Indonesia dalam lokakarya nasional di UM menjadi satu bukri nyata akan kepedulian banyak pihak terhadap isu-isu strategis yang semakin mendesak.
"Ini merupakan bukti nyata kepedulian bersama terhadap isu-isu yang semakin mendesak. Maka, menjadi sebuah kewajiban bagi semua untuk mulai mengambil langkah-langkah strategis dan taktis dalam rangka menjaga pembangunan lingkungan yang sustainable," ungkap Erik Setyo Santoso.
Lebih lanjut Erik menjelaskan, bahwa kolaborasi hexahelic, yang di dalamnya terdapat unsur perguruan tinggi seperti UM, selalu menjadi hal yang dikedepankan dalam upaya bersama menyikapi isu-isu strategis ini.
Lokakarya nasional ini menjadi momen strategis dalam upaya meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat dalam memberikan pemahaman betapa pentingnya untuk menjaga lingkungan.
Tentunya, dengan diskusi-diskusi yang dilakukan, akan banyak sharing ide yang itu akan sangat bermanfaat dan menghasilkan sebuah wawasan maupun inspirasi baru dalam mewujudkan lingkungan hijau maupun pembangunan daerah yang berkelanjutan.
"Saya yakin UM telah menghasilkan banyak wawasan dan inspirasi untuk membangun daerah yang lebih hijau dan berkelanjutan yang nantinya juga akan menjadi salah satu dasar bagi Pemerintah Kota Malang untuk mengambil satu langkah kebijakan strategis terkait hal tersebut," kata Erick.
Kepala Pusat Kajian Islam Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar Prof Dr Drs H Supardin MHI juga memberikan apresiasi terhadap gelaran lokakarya nasional yang dilaksanakan UM.
Menurut dia, lokakarya nasional di UM hingga gelaran perjamuan ini merupakan hal yang luar biasa. Dalam lokakarya itu banyak didapatkan wawasan terkait dengan implementasi nyata dalam mewujudkan kampus hijau yang berkelanjutan.
Banyak materi terkait kampus hijau, yang semua perangkat-perangkat yang ada di sana itu dapat meminimalisasi pengeluaran kampus. Minimalisasi ini berdampak pada terwujudnya kampus hijau dengan aplikasi pengurangan dalam penggunaan
teknologi energi terbarukan seperti menggunakan tenaga surya, angin, air.
Terlebih lagi, dukungan juga diberikan oleh pemerintah daerah, sehingga ini menjadi sebuah hal yang positif dalam kolaborasi bersama memberikan perhatian terhadap lingkungan hijau yang berkelanjutan.
Baca Juga : Harga Emas Antam Hari Ini 19 September 2024 di Surabaya: Turun Rp 10 Ribu
"Lokakarya di Universitas Negeri Malang ini menurut saya luar biasa dan saya sangat mengapresiasi panitia. Apalagi sampai kita diundang dan dijamu oleh wali kota dan sekretaris daerah Kota Malang malam tadi," paparnya.
Rektor UM Prof Dr Hariyono MPd menyampaikan apresiasinya atas sambutan dan dukungan dari Pemkot Malang terhadap lokakarya nasional dan juga terhadap para peserta. Pihaknya berharap, ke depan akan terus dapat merapatkan barisan dan menjalin sinergi dengan berbagai pihak.
Dengan begitu, lanjut rektor, kajian-kajian akademik tidak hanya berhenti pada ruang seminar, tetapi juga berlanjut pada langkah nyata dalam gerakan sosial bersama.
"Dengan begitu, masyarakat Malang Raya ini dapat lebih ramah lingkungan, sehingga orang yang datang ke Malang dapat menikmati keindahan alam sekaligus iklim yang menyejukkan. Ini adalah tanggung jawab kita bersama," kata Prof Hariyono.
UM, lanjut Prof Hariyono, berkomitmen untuk ikut bertanggung jawab terhadap masa depan kehidupan. Salah satunya adalah bagaimana pembangunan yang berkelanjutan (SDG’s) itu dapat direalisasikan. Dalam hal inilah, kerja sama atau sinergitas menjadi sebuah hal yang tak bisa dinafikan.
Gayung bersambut. Bahwa menjadi hal positif karena Pemkot Malang juga memiliki komitmen untuk membangun kota yang berkelanjutan dan konsep yang ramah lingkungan. Hal ini tentunya juga menjadi tanggung jawab banyak pihak dalam upaya mewujudkan.
"Mudah-mudahan Malang itu bisa menjadi salah satu ikon di dalam membangun proses yang lebih mengutamakan prinsip-prinsip yang ramah lingkungan sekaligus ramah dengan rakyat sehingga partisipasi masyarakat makin tinggi ke depan," pungkasnya.