JATIMTIMES – Tim Arema FC dipastikan akan kembali bermain di Stadion Soeprijadi Kota Blitar pada bulan Oktober 2024 mendatang. Kepastian tersebut muncul setelah proses perbaikan dan pemeliharaan Stadion Soeprijadi selesai dilakukan, sesuai jadwal yang telah ditentukan oleh pengelola.
Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Kota Blitar, Yudi Meira, menyampaikan bahwa proses perbaikan stadion ditargetkan rampung pada 15 Oktober 2024. Sementara itu, tim Arema FC dijadwalkan akan kembali menggelar pertandingan di stadion tersebut pada 19 Oktober 2024. Pertandingan tersebut akan mempertemukan Arema FC dengan Malut United dalam lanjutan kompetisi Liga 1 musim 2024/2025.
Baca Juga : Ini Tanggapan Kepala DLH tentang Serangan Kera Ekor Panjang di Desa Sidomukti Magetan
"Masa pemeliharaan rumput itu sampai tanggal 15 Oktober 2024, jadi nanti di tanggal 19 Oktober 2024 Arema FC bisa kembali berkandang di Stadion Soepriadi Kota Blitar," ujar Yudi pada Rabu (18/9/2024). Pernyataan tersebut menjadi kabar baik bagi para suporter setia Arema FC yang telah menantikan kembalinya tim kebanggaan mereka ke Kota Blitar.
Yudi juga menjelaskan bahwa kondisi rumput lapangan Stadion Soeprijadi saat ini sudah jauh lebih baik setelah menjalani proses perawatan. Menurutnya, kualitas rumput yang telah ditingkatkan ini akan mendukung penyelenggaraan pertandingan sepak bola yang lebih optimal. "Kondisi rumputnya sudah jauh lebih bagus dan baik, artinya siap untuk menggelar pertandingan lanjutan pada kompetisi Liga 1," kata Yudi.
Perbaikan stadion ini bukan tanpa alasan. Sebelumnya, PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi sempat memberikan teguran kepada manajemen Arema FC terkait kualitas lapangan Stadion Soepriadi. Teguran tersebut menjadi pemicu bagi manajemen klub untuk segera melakukan langkah perbaikan.
Manajemen Arema FC kemudian memulai perbaikan lapangan sejak Agustus lalu. Langkah ini mencakup perbaikan sistem drainase, peningkatan kualitas rumput, serta perawatan fasilitas penunjang lainnya di stadion. Yudi memastikan, seluruh proses tersebut kini telah memasuki tahap pemeliharaan akhir dan berjalan sesuai jadwal yang ditetapkan.
Dengan selesainya proses perbaikan ini, Arema FC dapat kembali menjadikan Stadion Soepriadi sebagai kandang mereka untuk sisa kompetisi Liga 1 musim ini. Kembalinya Arema FC ke Stadion Soepriadi juga disambut baik oleh para pendukung fanatik tim Singo Edan, yang telah lama merindukan atmosfer pertandingan di stadion tersebut.
Sementara itu, masyarakat Blitar juga berharap kembalinya Arema FC ke Stadion Soepriadi dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal, khususnya di sektor usaha mikro dan pedagang kaki lima di sekitar stadion. Selama pertandingan, biasanya banyak suporter yang datang dan berbelanja di area sekitar stadion, memberikan pemasukan tambahan bagi para pedagang.
Baca Juga : Megahnya Drama Tari Pathirtan Sanggaredi Sambut Launching Logo dan Agenda Hari Jadi Ke-23 Kota Batu
Di sisi lain, manajemen Arema FC diharapkan terus menjaga kualitas stadion agar tetap memenuhi standar yang ditetapkan oleh PT LIB. Langkah ini penting untuk menjamin keberlangsungan penggunaan Stadion Soepriadi sebagai kandang tim di masa mendatang.
Dengan terselesaikannya perbaikan Stadion Soepriadi ini, harapannya adalah agar tidak ada lagi teguran dari pihak penyelenggara liga terkait kualitas lapangan. Selain itu, pertandingan perdana pada 19 Oktober 2024 mendatang melawan Malut United menjadi momentum penting untuk menunjukkan bahwa Stadion Soepriadi telah siap menyelenggarakan pertandingan berkualitas.
Kembalinya Arema FC ke Stadion Soepriadi juga menandai komitmen pihak pengelola dan manajemen klub dalam meningkatkan kualitas fasilitas sepak bola di Kota Blitar. Langkah ini diharapkan dapat memberikan pengalaman menonton yang lebih baik bagi para suporter serta memotivasi para pemain untuk tampil maksimal di setiap pertandingan.
Sebagai catatan, Arema FC telah beberapa kali harus bermain di luar kandang akibat perbaikan lapangan ini. Kini, dengan selesainya proses perbaikan, para pemain dan pelatih dapat kembali merasakan atmosfer stadion yang menjadi saksi perjalanan panjang klub di kancah sepak bola nasional.