JATIMTIMES - Kontingen Jawa Timur (Jatim) menambah pundi-pundi medali emas di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara (Sumut) 2024 dari cabang olahraga (cabor) boling. Jatim menjadi yang terbaik di nomor tim-4 putri.
Dalam partai puncak yang digelar di GOR Bowling Hj Rayati Syafrin, Medan, Senin (16/9/2024). Jatim mengalahkan Jawa Barat (Jabar) dengan skor 2-0 (808 - 742, 728 - 689). Praktis Jabar harus puas mendapat medali perak.
Baca Juga : Wisata Perahu Air Susur Sungai Kalimas Dipercantik, Taman Ekspresi Jadi Tempat Nongkrong
Pada nomor ini, Jatim diperkuat atlet Sharon Limansantoso, Putty Armein, Shinta Ceysaria Yunita dan Tannya Roumimper. Sedangkan Janar menurunkan Shabira Lintya Putri, Kenny Puja Nurwati, Thalita Raisa Adilina dan Alisha Nabila Larasati.
Dengan hasil ini, Jatim total sudah merebut 3 medali emas. Dua emas sebelumnya direbut dari nomor tunggal putri lewat Shinta Ceysaria Yunita dan dari ganda putra melalui Ryan Lalisang dan Billy Muhammad Islam.
Peboling Shinta Ceysaria Yunita mengungkapkan kunci kemenangan dalam meraih medali emas bersama timnya saat berlaga di final melawan Jabar. "Kuncinya, kan main tim, kami selalu kompak, selalu mendukung satu sama lain," ujarnya.
"Kalau ada yang lemparannya jelek, kami lupain dan mulai lagi yang baru gitu. Jadi fokusnya perlemparan-perlemparan, jadi cepat recovery, supaya tidak main jelek," sambung Shinta.
Selain itu, jika ada kendala dalam pertandingan, kata Shinta, langsung akan diberi arahan oleh pelatih untuk diperbaiki dalam lemparan berikutnya.
"Kami konsultasi sama pelatih, ikuti arahan pelatih, terus fokus pada lemparan yang mau di lempar. Intinya yang jelek itu kami lupakan dan mulai baru lagi," ucapnya.
Contoh dalam pertandingan melawan Jabar, bola hasil lemparannya masih sering geser ke kiri. Dengan kondisi itu, dia langsung diberi arahan untuk di-adjust lagi.
Baca Juga : Bahaya Begadang: Risiko Penyakit Jantung dan Penjelasan Medisnya
"Pelatih bilang jangan lupa atur nafas, ya sama di-adjust gitu, misalnya geser ke kiri. Tadi kan banyaknya yang belok bolanya, kayak kelebihan gitu. Sama pelatih di-adjust buat belok, geser ke kiri," tuturnya.
Bahkan waktu lemparan terakhir, Shinta sempat merasa tidak percaya diri karena bola yang digunakan belum pernah dipakai sama sekali dalam ajang pesta olahraga terbesar di Indonesia itu.
"Tapi saya percaya sama pelatih 100 persen, pelatih bilang untuk lemparan terakhir ganti bola, dan bolanya itu belum pernah saya lempar di turnamen ini. Tapi saya percaya, saya lempar, dan strike Alhamdulillah. Itu kunci buat tadi menang," jelasnya.
Shinta menjelaskan, dirinya beruntung bisa ikut dalam PON XXI tahun ini karena bisa satu tim dengan peboling-peboling senior. "Saya beruntung juga bisa satu tim sama kakak-kakak ini," kata Shinta.
Dalam perlombaan di nomor lainya, yakni masters, dirinya akan berusaha maksimal dalam memberikan emas untuk Jatim. "Nomor berikutnya master, ada tiga orang yang main. Saya, Kak Tania, sama Kak Sharon. Kami mencoba berusaha untuk yang terbaik, memberikan yang terbaik untuk Jawa Timur. Insya Allah optimis," katanya.