JATIMTIMES - Gelaran pekan olahraga nasional (PON) XXI Tahun 2024 kembali diramaikan dengan kontroversi baru. Setelah sepak bola antara Aceh vs Sulteng ramai dibicarakan, kini tinju PON 2024 juga diduga diwarnai kontroversi.
Kontroversi cabor tinju ini beredar di media sosial melalui video yang diduga berasal dari tim Lampung. Melansir akun Instagram @medsos_rame, terlihat petinju lampung, Rusdianto Suku berhadapan dengan petinju Sumatera Utara, Joshua Juan vargas Harianja di kelas 75-80kg putra.
Baca Juga : KPU Gandeng KPI Cabang Tuban Gelar Sosdiklih bagi Perempuan di Pilkada 2024
Dalam video tersebut, terlihat sejumlah kejadian aneh di ronde ketiga. Pada saat itu, Joshua terlihat bertemu Rusdianto.
Dalam laga tersebut, Joshua terlihat dua kali mengulur waktu setelah menerima pukulan Rusdianto dengan cara melap sarung tangan dan juga menjatuhkan gum shield yang menurut aturan tidak diperbolehkan.
![Momen Josua keluarkan gum shield saat pertandingan berlangsung. (Foto IG)](https://risetcdn.jatimtimes.com/images/2024/09/15/Momen-Josua-keluarkan-gum-shield-saat-pertandingan-berlangsung.-Foto-IG-Cbf19e5ca1965d141.jpg)
Tak hanya itu, Joshua juga sempat terkena pukulan keras dari Rusdianto dan setelah itu ia malah memeluk Rusdianto.
Pada akhirnya, Juan dinyatakan sebagai pemenang pertandingan tersebut. Namun video tersebut menunjukkan indikasi kondisi hakim yang bertugas.
Dari lima hakim yang bertugas, empat di antaranya memberikan poin penuh bagi Rusdianto di ronde ketiga, karena ia dinilai memberikan lebih banyak pukulan ke Juan. Namun hakim asal Jawa Barat malah memberikan poin 10 ke Juan, sementara Rusdianto diberikan poin sembilan.
Alhasil ketika diumumkan pemenangnya, Rusdianto tampak terkejut karena kalah poin dari Juan.
Baca Juga : Siapa Wasit Laga Sepak Bola Aceh vs Sulteng PON 2024 yang Dibogem Pemain hingga Tersungkur?
Dari situlah, PON 2024 kembali dihujani komentar dari warganet. Tak sedikit yang menyoroti aksi tidak sportif di cabor tinju itu.
"Gak sportif. Rusak olhraga klo bgini. Klo gak sanggup selenggarakan pon yg berkualitas, gak usah. Biaya milyaran....kualitas pertandingan sprti ini. Kualitas venue dan pelayanan atlit parah,. Menpora dan koni hrsnya fokus, yg d knjungi kmrn2 hrsnya venue pon, Bkn IKN." Komentar @dicky***
"Apakah akan menjadi salah satu event olahraga penuh kecurangan???," Tanya @hafidz****
"Kemarin sepak bola, sekarang tinju... Dasar wasit..." Ujar @rindra****.