JATIMTIMES - Dalam rumah tangga, suami memiliki peran yang begitu penting. Sebab, dialah yang memimpin jalannya rumah tangga yang telah dibangun.
Namun dalam kehidupan rumah tangga, tak jarang ditemukan suami yang memiliki sifat kurang baik seperti egoistis ataupun pemarah.
Itu adalah sikap yang lumrah ada pada setiap manusia. Oleh karena itu, kita harus bijak dalam memahami sifat tersebut untuk keberlangsungan kehidupan rumah tangga yang berkepanjangan.
Dokter peneliti dr Aisah Dahlan CHt CM NLP memberikan tips untuk menghadapi suami yang memiliki sifat egoistis dan juga pemarah.
Menurut dia, Allah SWT telah memberikan kita waktu khusus. "Kita ini Allah kasih waktu pada saat kita salat. Ada waktu di sela-sela kehidupan kita yang bersama dengan someone (suami). Ada waktu yang sedang menyendiri," ungkapnya di YouTube Pecinta dr Aisah Dahlan CHt, dikutip Sabtu (14/9/2024).
Pada waktu tersebut, menurut dr Aisah, kita harus memaafkan diri sendiri. "Satu diri sendiri dulu, karena terkadang mengucapkan hati lelah, itu yang harus dimaafkan. Orang masih hidup kok lelah. Tapi terkadang kita capek juga. Makanya katakan, 'Ya Allah saya mohon ampun dan katakan 'Saya maafkan diriku ya Allah.' Ada teknik namanya forgiveness therapy. Kalau di bahasa kita (muslim) namanya muhasabah," ujarnya.
Setelah memaafkan diri sendiri, menurut dr Aisah, kita bisa memaafkan orang lain. Salah satunya suami.
"Nah setelah itu, barulah berikutnya memaafkan somebody ini (suami). Kita mencoba untuk memikirkan perasaan dan merasakan pikiran. Misal dia acuhkan saya, itu yang bikin gak enak pikiran. Saya ngomong mukanya gak lembut, gak enak lagi perasaan, WA panjang lebar gak dijawab, perasaan lagi gak enak. Itu tentu banyak banget pikiran muncul dari sini (hati) lebih tidak enak," jelasnya.
Ia kemudian menyarankan kita untuk terus mencari hingga dapat satu pemikiran baik tentang suami atau pasangan kita.
"Terus cari sampe dapet satu aja yang muncul pikiran kita bahwa tapi dia baik juga sih. Misalnya gitu. Satu peristiwa yang kita ingat di memori ini, kemudian membuat perasaan lebih enak. Itulah pakai teknik tadi diimplikasi," katanya.
Baca Juga : Sehat dan Bebas Narkotika, Tiga Paslon di Pilkada Kota Batu Dinyatakan Memenuhi Syarat
Selain itu, dr Aisah Dahlan mengungkapkan setidaknya yakinkan dalam diri bahwa suami adalah jembatan menuju surga.
Pikiran dan perasaan seperti yang kemudian membuat istri jauh lebih tenang dan bisa menerima sikap suami apa adanya.
"Artinya, hadapi sikap suami dengan kelembutan atau dengan mencari kebaikan-kebaikan yang dilakukan suami sebagai alasan untuk menutupi sikap pemarah dan egoisnya serta sikap cueknya," ujarnya.
Selain itu, yang tak kalah penting, selalu doakan suami agar hatinya menjadi lembut kepada istrinya.
"Sesungguhnya apa yang kamu rasakan dan menceritakannya kepada Allah SWT, maka Allah akan membantu meringankan bebanmu," ungkap Aisah.