JATIMTIMES - Peter Frans Gontha, mantan Duta Besar Indonesia untuk Polandia, baru-baru ini menjadi perbincangan publik usai mengungkapkan rasa kecewanya terkait isu naturalisasi pemain di Timnas Indonesia.
Melalui akun Instagram pribadinya, @petergontha, ia menyuarakan pendapatnya tentang kondisi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang dinilainya dapat mencoreng martabat bangsa.
Baca Juga : Review Kaka Boss, Film Drama Komedi yang Menuju 1 Juta Penonton
Dalam unggahannya, Peter Frans Gontha mengutarakan kekecewaan mendalam terhadap fenomena naturalisasi pemain asing di Timnas. "Saya sungguh galau, saya akan memposting status ini meski berisiko membuat pengikut saya marah. Tapi, demi menjaga martabat bangsa saya, saya harus melakukannya," tulisnya.
Melalui delapan poin yang ia bagikan di postingan tersebut, Peter mengutarakan kekhawatirannya terkait masa depan PSSI yang memiliki sembilan pemain naturalisasi dalam skuatnya.
“Apakah Anda tidak malu melihat PSSI dengan sembilan pemain yang dinaturalisasi? Saya malu,” tulisnya dalam salah satu poin.
Peter menyoroti bahwa naturalisasi bukanlah solusi jangka panjang. Ia mengatakan bahwa banyak pemain yang memiliki dua kewarganegaraan, dan ketika masa bermain mereka di Indonesia usai, mereka kemungkinan akan kembali ke kewarganegaraan asal mereka.
“Apakah mereka mau membuang tunjangan sosial di negara asal mereka? Saya rasa tidak,” lanjutnya.
Peter mengajukan pertanyaan, mengapa tidak lebih baik membina pemain muda asli Indonesia daripada bergantung pada pemain asing yang dinaturalisasi. "Lebih baik kalah dengan terhormat daripada menang atau seri dengan cara yang merendahkan martabat bangsa," ungkapnya.
Kekecewaannya memuncak ketika seorang teman asing mengejek PSSI, yang membuatnya marah besar hingga mengusir teman tersebut dari kantornya.

Unggahan Peter Frans Gontha yang kontroversial. (Foto: X)
Baca Juga : Siapa Chikita Meydi, Eks Artis Cilik yang Dilaporkan ke Polisi Terkait Dugaan Pencemaran Nama Baik
Siapa Peter Frans Gontha?
Peter Frans Gontha bukanlah sosok asing di dunia bisnis dan diplomasi. Dilansir dari berbagai sumber, Peter adalah salah satu pengusaha ternama Indonesia. Ia juga dikenal sebagai pelopor televisi komersial di Indonesia. Lahir di Semarang pada 4 Mei 1948, Peter merupakan putra dari pasangan Victor Willem Gontha dan Alice Sinsoe-Deij.
Peter mengawali pendidikannya di Sekolah Kanisius Jakarta, sebelum melanjutkan studi ke Belanda. Di Negeri Kincir Angin, Peter bekerja di Shell Benelux Computer Center dan menerima beasiswa dari Shell untuk mempelajari akuntansi di Praehap Institute. Pada tahun 1972, ia meraih gelar di bidang Akuntansi Keuangan dan Administrasi Bisnis.
Berbekal pendidikannya, Peter memulai karier gemilangnya. Ia pernah berkarier di Citibank New York dan menjabat sebagai Vice President di American Express Bank untuk Asia. Selain itu, Peter juga mendirikan sejumlah perusahaan besar, termasuk Plaza Indonesia Realty, Bali Intercontinental Resort, RCTI, SCTV, hingga Indovision.
Tak hanya berkutat di dunia bisnis, Peter juga berkontribusi besar dalam industri hiburan. Ia dikenal sebagai pelopor Jakarta International Java Jazz Festival, salah satu pertunjukan musik jazz terbesar di Indonesia.
Pada tahun 2014, Peter diangkat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Polandia, sebuah posisi yang memperkuat kiprahnya di dunia diplomasi. Selama masa jabatannya, Peter dikenal aktif dalam memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Polandia, sembari terus mengikuti perkembangan tanah air, termasuk dalam bidang olahraga.