free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Hiburan, Seni dan Budaya

Festival Pertengahan Musim Gugur 2024 di China: Tradisi dan Makna di Balik Perayaan

Penulis : Amanda Cholifatul Hidayah - Editor : Dede Nana

11 - Sep - 2024, 16:21

Placeholder
Ilustrasi supermoon 中秋节 malam Festival Perayaan Musim Gugur 2024 (sumber: 小红书 REDnote)

JATIMTIMES – Festival Pertengahan Musim Gugur, atau yang lebih dikenal sebagai  Zhong Qiu Jie di Tiongkok, merupakan salah satu perayaan penting yang dirayakan dengan antusias setiap tahunnya. 

Di tahun 2024, festival ini jatuh pada tanggal 17 September dan menawarkan kesempatan istimewa untuk merenungkan makna tradisi, keindahan bulan purnama, serta berkumpul bersama keluarga.

Baca Juga : Mahasiswa Asing Peserta I-YES 2024, Mahasiswa Turki : Gamelan Punya Karakteristik Unik

Festival ini berasal dari tradisi kuno yang merayakan hasil panen, sekaligus penghormatan kepada bulan yang dianggap sebagai simbol kesatuan keluarga. Perayaan ini identik dengan bulan purnama yang paling terang sepanjang tahun dan dipercaya menjadi waktu terbaik untuk mengucapkan doa-doa bagi kebahagiaan, kelimpahan, dan kesuksesan.

Tradisi Festival Pertengahan Musim Gugur

1. Menikmati Kue Bulan (Mooncake)

Salah satu tradisi paling ikonik dari Festival Pertengahan Musim Gugur adalah menyantap kue bulan atau mooncake. Kue ini melambangkan bulan purnama dan kebersamaan keluarga. Di tahun 2024, berbagai varian kue bulan bisa ditemukan di pasar-pasar besar di Indonesia, dari rasa tradisional seperti kacang merah dan telur asin hingga varian modern seperti cokelat dan matcha.

2. Mengagumi Keindahan Bulan

Mengamati bulan purnama adalah ritual penting selama festival ini. Pada malam perayaan ini banyak keluarga yang akan menggelar acara bersama di rumah atau taman terbuka, menikmati malam di bawah sinar bulan. Selain melambangkan keindahan alam, bulan purnama dianggap sebagai pengingat pentingnya menjaga harmoni dan keseimbangan dalam kehidupan.

3. Tradisi Persembahan

Di beberapa komunitas Tionghoa di Indonesia, persembahan kepada dewa-dewi dan leluhur masih dilakukan sebagai bagian dari rasa syukur atas berkah panen dan kesehatan keluarga. Buah-buahan, teh, dan kue bulan sering disajikan dalam upacara ini.

4. Lampion dan Doa

Baca Juga : Wapres RI Buka iConASET 2024, Pendidikan Tinggi sebagai Pencetak SDM Unggul dan Berdaya Saing Global

Festival ini juga identik dengan lampion berwarna-warni yang melambangkan harapan dan cita-cita yang dikirimkan ke langit. Di berbagai kota seperti Jakarta dan Surabaya, acara penerbangan lampion sering diadakan untuk memeriahkan suasana dan menciptakan momen harapan bersama.

Tahun ini, Festival Pertengahan Musim Gugur jatuh di tengah fenomena astronomi yang jarang terjadi, yaitu supermoon atau bulan purnama yang tampak lebih besar dan terang dari biasanya. Fenomena ini hanya terjadi beberapa kali dalam satu dekade, dan pada tahun 2024, bulan akan berada dalam posisi terdekat dengan Bumi, menciptakan pemandangan langit yang memukau.

Festival Pertengahan Musim Gugur bukan hanya tentang merayakan bulan dan hasil panen, tapi juga tentang introspeksi, persatuan, dan harapan masa depan. Ini adalah momen di mana keluarga berkumpul untuk berbagi kebahagiaan, mempererat hubungan, dan merencanakan masa depan yang lebih baik.

Di tengah kesibukan dunia modern, festival ini mengingatkan kita untuk sejenak berhenti dan menghargai momen-momen sederhana yang penuh makna.

 


Topik

Hiburan, Seni dan Budaya festival pertengahan musim gugur tradisi festival pertengahan musim gugur



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Amanda Cholifatul Hidayah

Editor

Dede Nana