JATIMTIMES - Mahasantri Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang, telah memulai kegiatan Ma'had selama satu tahun kedepan. Hal ini setelah pembukaan secara resmi yang dilakukan pada tiga tempat sekaligus, yakni di Kampus 1, Kampus 2 dan Kampus 3 (1-2/9/2024).
Dr. K. H. Ainul Hakim, M.H selaku Ketua Pelaksana menyampaikan, bahwa kegiatan akademik mahasantri di Ma'had Ma'had Sunan Ampel al Ali (MSAA) telah dimulai.
Baca Juga : Rumpon Hilang, Ratusan Nelayan Tradisional Madura Alami Kerugian dan Minta Perlindungan Hukum ke Polda Jatim
Mereka disini akan mengikuti berbagai kegiatan. Mereka akan digembleng menjadi seorang sumberdaya unggul berkarakter dan mempunyai berakhlakul karimah.
"Jadi mulai hari ini sampai satu tahun ke depan adik-adik semua mengikuti kegiatan ta'lim, yaitu ta'lim Al Qur'an, ta'lim afkar, tasheh," jelasnya.
Lebih detail, bahwa Ma'had memiliki beberapa kegiatan rutin, antara lain, Shabah al-Lughah (Language Morning), Ta’lim Al-Qur’an, Tashih Qiro’ah Al-Qur’an, Ta’lim Afkar Al-Islamiyah Shalat Tahajud/ Persiapan shalat shubuh berjamaah.
Kemudian, Shalat Shubuh berjama’ah dan pembacaan Do’a Wirdul Lathief, Shalat Mahgrib berjama’ah, Pembacaan surat Yasin/ Tahsin al-Qiro’ah/ Madaa’ih Nabawiyah/ Muhadlarah/ Ratib al-Hadad / Ngaji Musyrif/ah Bersama Setiap Kamis Malam.
Berikutnya, kegiatan Ekstra Ma’had;Unit Pengembangan Kegiatan Ma’had (UPKM), seperti JDFI : Shalawat, Kaligrafi, Khitobah, qiroah, dan MC; Halaqah Ilmiah, Jurnalistik El-Ma’rifah, pengabsenan jam malam santri dan pendampingan hingga belajar mandiri dan istirahat.
Mudir Pusat Mahad Al-Jamiah, Dr. Kyai Ahmad Izzuddin, M.Hi berharap, para mahasantri dapat mengikuti jalannya kegiatan Ma'had dengan baik. Sehingga, mahasantri tahun 2024 nantinya dapat lulus dari Ma'had.
Pihaknya tak ingin, para mahasantri ini banyak yang tidak lulus dari Ma'had, seperti pada tahun sebelumnya.
Baca Juga : Raja Juli Antoni Sebut Wahyu-Ali Tepat Pimpin Kota Malang
"Saya tidak mau tahun ini terjadi lagi, semuanya harus lulus Mahad," harapnya.
Rektor UIN Maliki Malang, Prof Dr M Zainuddin MA menegaskan, dalam beberapa kesempatan sebelumnya, bahwa Ma'had Al Jami'ah merupakan salah satu distingsi dari kampus berlogokan Ulul Albab ini.
Proses pendidikan disana terstruktur, sehingga mampu mencetak lulusan yang berpengetahuan tinggi dan berbudi luhur.
Dengan daya tampung yang mencapai 5000, ditambah fasilitas sarana pendidikan yang representatif, maka pihaknya optimis jika hal ini akan memberikan kesan dan pengalaman belajar yang sangat positif kepada para mahasiswa.
"Pengelolaan Ma'had di UIN Malang benar-benar pengelolaan profesional. Sehingga, Ma'had di UIN Maliki Malang banyak menjadi percontohan bagi institusi lainnya," pungkasnya.