JATIMTIMES - Per Minggu, 1 September 2024, jumlah gempa susulan di wilayah Gunungkidul, Yogyakarta, terus bertambah. Laporan tersebut sebagaimana disampaikan Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, melalui platform media sosial X.
“Update gempa susulan Samudra Hindia selatan Gn Kidul M5,5 hingga pagi ini pkl 7.00 WIB BMKG mencatat sebanyak 173 gempa susulan dengan Mmax 4,0 dan Mmin 1,5,” tulis Daryono pada Minggu (1/9/2024).
Baca Juga : Harga BBM Non Subsidi Turun Per-1 September 2024
Daryono juga menjelaskan bahwa gempa Gunungkidul ini bersumber dari zona megathrust di selatan Yogyakarta. “Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalamannya, gempa selatan Gunung Kidul M5,5 merupakan jenis gempa dangkal akibat deformasi batuan di bidang kontak antar lempeng (megathrust),” jelas Daryono di X.
Mekanisme gempa ini menunjukkan adanya mekanisme naik (thrust), yang disebabkan oleh pergerakan lempeng bumi.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, gempa berkekuatan Magnitudo 5,8 yang mengguncang wilayah Gunungkidul terjadi pada Senin, 26 Agustus 2024 malam. Gempa ini berdampak cukup besar terhadap masyarakat dan fasilitas di wilayah tersebut. Puluhan rumah warga dan fasilitas umum mengalami kerusakan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Yogyakarta mencatat bahwa sembilan unit rumah di Kabupaten Gunungkidul, tepatnya di wilayah Kapanewon Nglipar dan Semanu, mengalami kerusakan. Selain itu, Pasar Prambanan juga terdampak, dengan kerusakan di bagian atap pasar yang sebagian gentengnya rontok.
Berdasarkan laporan pada Selasa, 27 Agustus 2024 pukul 13.00 WIB, tercatat kerusakan meluas ke beberapa wilayah, termasuk Gunungkidul, Bantul, Sleman dan Kulon Progo.
Baca Juga : Dokter Ungkap Makanan yang Diklaim Sehat ini Ternyata Memicu Diabetes, Apa Saja?
Di Gunungkidul, sebanyak 40 unit rumah mengalami kerusakan. Diantaranya tersebar di beberapa kecamatan, seperti Nglipar, Semanu, Purwosari, Panggang, Patuk, dan Karangmojo.
Di wilayah Kulon Progo, terdapat laporan kerusakan pada tiga rumah di Kokap dan Sentolo, sementara di Kabupaten Sleman, satu unit pasar di Kecamatan Prambanan mengalami kerusakan. Sementara itu, di Bantul, sembilan rumah dan satu fasilitas pendidikan dilaporkan rusak. Adapun berdasarkan laporan BPPD, tidak ada korban jiwa akibat gempa ini.
Gempa ini menegaskan pentingnya kesiapsiagaan terhadap bencana alam, terutama di daerah yang rawan gempa seperti Yogyakarta dan sekitarnya. BMKG terus memantau aktivitas gempa susulan dan memberikan peringatan kepada masyarakat untuk tetap waspada.