JATIMTIMES - HM. Sanusi-Lathifah Shohib (Salaf) menjadi pasangan calon (paslon) dengan koalisi paling gemuk di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Malang 2024. Tercatat ada 11 partai politik (parpol) yang sebagian di antaranya menguasai 38 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Malang yang mengusung maupun mendukung paslon Salaf.
Lantas, bagaimana awal mula terbentuknya paslon Salaf hingga akhirnya sejumlah Parpol kepincut untuk merapat?. Berangkat dari pertanyaan tersebut, JatimTIMES telah mengonfirmasi sejumlah pihak yang bersangkutan langsung. Di antaranya mulai dari Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kabupaten Malang Chusni Mubarok hingga Lathifah Shohib.
Baca Juga : Alasan PDIP Usung Risma-Gus Hans: Biar Bisa Resik-Resik Jatim
Ketika dikonfirmasi, baik Chusni maupun Lathifah kompak menyebut paslon Salaf merupakan hasil racikan Gerindra-PKB. "Bahwa pasangan Salaf ini memang lebih dulu kita (Partai Gerindra) yang merajut dengan PKB," kata Chusnim
PKB terang-terangan terbukti memberikan rekom lebih dulu kepada paslon Salaf. Namun, Chusni membantah Partai Gerindra hanya mengekor keputusan PKB. Sebaliknya, paslon Salaf memang hasil racikan kedua petingi partai. Di sini yang dimaksud adalah Partai Gerindra dan PKB.
"Sebenarnya Gerindra sama PKB ini sudah menjalin komunikasi jauh hari dan akhirnya kini berkoalisi," ujar Chusni.
Dalam komunikasi dengan PKB yang sudah terjalin lama sebelum akhirnya rekom turun kepada paslon Salaf tersebut, Gerindra sebelumnya telah mengajukan beberapa nama ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra. Satu di antaranya adalah Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Malang KH Hamim Kholili.
Ketika dikonfirmasi usai kabar namanya masuk pada bursa calon kepala daerah (cakada) di Pilkada Kabupaten Malang 2024, Kiai Hamim kala itu tidak menampik kabar tersebut. Bahkan beliau terang-terangan menyebut memang sudah ada tawaran untuk menjadi cakada di Kabupaten Malang.
Kiai Hamim pada saat itu menyebut, sejumlah parpol yang tergabung dalam poros baru sempat menawarkan kepada dirinya untuk menjadi cakada di Kabupaten Malang. Sejumlah partai yang disebut merupakan bagian poros baru tersebut adalah selain PDI Perjuangan dan PKB.
Usut punya usut, partai yang dikabarkan menjadi bagian dari poros baru yang dimaksud Gus Hamim saat itu adalah Partai Gerindra. Pada beberapa kesempatan para elite Partai Gerindra sebelumnya memang terang-terangan ingin mengajukan Kiai Hamim menjadi bakal calon (bacalon) bupati Malang.
Namun, tawaran tersebut ditolak oleh Kiai Hamim. Sebab, dirinya ingin menjaga wejangan dari almarhum orang tuanya. Yakni untuk tidak terjun ke jabatan politik eksekutif maupun legislatif. Termasuk maju dalam Pilkada Kabupaten Malang 2024. Sebaliknya, Kiai Hamim memilih untuk tetap berkhidmat di Nahdlatul Ulama.
Dari sinilah, dikabarkan bidikan Partai Gerindra beralih ke sosok petahana, yakni HM. Sanusi. Di sisi lain, Chusni juga tidak menampik kabar tersebut.
Begini awal ceritanya, Chusni menyebut, saat Partai Gerindra dan PKB intens menjalin komunikasi politik, kedua partai tersebut kemudian menjaring sejumlah nama. "Komunikasi pada jauh-jauh hari itu juga membahas Gerindra berkoalisi dengan PKB dan pada saat itu tinggal masalah finalisasi saja. Artinya nama-nama yang akan diusung itu sudah di kantong masing-masing pimpinan partai," jelas Chusni.
Baca Juga : PBSI Kota Malang Akan Gelar Kejurkot Pj Wali Kota Malang 2024
Belakangan diketahui, setelah dalam tanda kutip sepakat berkoalisi, masing-masing partai yakni Gerindra dan PKB kemudian menyelesaikan secara teknis administratif terkait calon yang mau di usung pada Pilkada Kabupaten Malang 2024.
Seiring berjalannya waktu, PKB pada akhir memutuskan mengusung Lathifah Shohib. Sedangkan Partai Gerindra pada saat itu mewacanakan beberapa nama. Siapa? "Salah satunya tentu Pak Sanusi," ujar Chusni.
Statmen yang disampaikan Chusni tersebut juga dibenarkan oleh Lathifah. Ketika dikonfirmasi beberapa waktu lalu, Lathifah menyebut 'embrio' paslon Salaf terbentuk berkat adanya komunikasi politik antara PKB dengan Partai Gerindra. "Memang komunikasi awal PKB dengan Gerindra," ujar Lathifah.
Pada saat masih berbentuk embrio, diakui Lathifah, sejumlah petinggi partai baik PKB dan Gerindra sepakat untuk menduetkan Sanusi dengan Lathifah. Namun pada awal pembahasan kala itu memang belum ada keputusan untuk berkoalisi.
"(Semula) belum terjadi koalisi, tapi komunikasi antar pimpinan partai waktu itu ada wacana untuk menduetkan Pak Sanusi dengan saya. Waktu itu antara Gerindra dengan PKB dan itu (akhirnya, red) bisa terwujud," pungkas Lathifah.
Sebagaimana diberitakan, paslon Salaf resmi mendaftar sebagai calon bupati-wakil bupati Malang ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Malang pada Rabu (28/8/2024). Ketika itu, paslon Salaf mendaftar ke KPU Kabupaten Malang diantar oleh rombongan iring-iringan hingga kesenian dan kebudayaan.
Sementara itu, sejumlah elite parpol pengusung maupun pendukung juga turut mendampingi pendaftaran paslon Salaf ke KPU Kabupaten Malang. Sejumlah parpol yang mengusung maupun mendukung paslon Salaf tersebut meliputi PDI Perjuangan, PKB, Gerindra, NasDem, PPP, PAN, Partai Gelora, Partai Perindo, PSI, Partai Ummat, dan PBB.