JATIMTIMES - Potongan video Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri membentak Wakil Ketua Umum Golkar Airin Rachmi Diany viral di media sosial.
Adapun hal itu terjadi saat pengumuman calon gubernur dan wakil gubernur di 6 provinsi. Peristiwa tersebut bermula saat Megawati mengingatkan para kepala daerah yang diusung partainya agar berani berteriak melawan kecurangan di Pilkada 2024. Ia mengatakan jangan sampai ada kecurangan terstruktur, sistematis, dan masif (TSM).
Baca Juga : Viral! King Abdi Ngamuk Usai Istrinya Ditawari Jadi LC di Rest Area Karangploso
"Nah, ini saya ulang toh. Ya, kita ini warga negara Indonesia yang sah, loh, punya KTP, loh. Loh, kok terus kita di-TSM. Betul apa nggak?" kata Megawati saat memberi arahan kepada para calon kepala daerah PDIP di Jakarta, Senin (26/8).
Namun, kader dan tamu yang menjawab terdengar sepi. Megawati pun mengulangi pertanyaannya.
"Betul apa enggak?" ucapnya lagi dengan nada lebih tinggi.
"Betul," jawab para kader dan tamu yang hadir.
Megawati kemudian menunjuk Airin bicara lebih keras.
"Airin, ngomong yang keras," kata Mega.
"Iya, dong. Kalau lo udah masuk PDI, loh, awas loh ya," tambahnya.
Alhasil, potongan video itu menjadi viral hingga membuat nama Airin trending X pada Senin (26/8/2024).
Profil Airin Rachmi Diany
Airin Rachmi Diany memiliki latar belakang pendidikan di bidang hukum dan kenotariatan. Ia menempuh pendidikan sarjana hukum di Universitas Parahyangan (Unpar) Bandung, dan melanjutkan spesialis Studi Notariat di Universitas Padjadjaran (Unpad).
Tak berhenti sampai di situ, dia kembali melanjutkan studi di Universitas Padjadjaran untuk mengejar gelar magister Ilmu Hukum Bisnis. Dia lalu memulai karier politiknya pada 1999 dengan terpilih sebagai anggota DPRD Kota Tangerang.
Memiliki kinerja dan mendapat dukungan dari koleganya, Airin lantas mencalonkan diri dalam Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada 2011 sebagai Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), untuk kali pertamanya sejak kota tersebut berdiri pada 2008.
Keberhasilan istri dari Tubagus Chaeri Wardana tersebut dalam pembangunan infrastruktur Tangerang Selatan membuatnya berhasil menjabat walikota selama 2 periode.
Saat menjadi Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany kerap mondar-mandir ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta untuk menjenguk dan menemani suaminya, Chaeri Wardana alias Wawan.
Baca Juga : PDIP Umumkan 6 Pasang Cagub-Cawagub, Belum Ada Nama Anies Baswedan
Adapun Wawan didakwa menyuap Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar sebesar Rp1 miliar terkait dengan penanganan perkara pemilihan kepala daerah Lebak. Wawan juga diduga memberi Rp7,5 miliar terkait dengan perkara perselisihan hasil pemilihan Gubernur Banten tahun 2011 yang digelar di MK.
Airin Rachmi kerap diidentikkan sebagai bagian dari keluarga dinasti di Banten. Pasalnya, dia adalah adik ipar dari Ratu Atut Chosiyah yang merupakan mantan Gubernur Banten periode 2007-2015. Meski begitu, Airin beberapa kali memperoleh penghargaan atas kinerjanya kepada masyarakat.
Beberapa penghargaan itu adalah Wali Kota Inovatif Terbaik dalam penanganan Covid-19, penghargaan Pemkot Tangsel atas keberhasilan penyusunan laporan keuangan standar tertinggi dalam akuntansi pada 2011 dan 2012, penghargaan Anubhawa Sasana, dan prestasi lain yang tak kalah membanggakan.
Seusai Airin mengakhiri masa jabatan sebagai Wali Kota Tangsel, adik ipar dari Ratu Atut Chosiyah tersebut kemudian dilantik sebagai Ketua Kesatuan Perempuan Golkar pada 2021.
Airin pun kerap menjadi pembicara aktif dalam forum-forum politik dan menyampaikan terkait perempuan yang mampu beradaptasi dalam dunia politik.
Harta Kekayaan Airin Rachmi
Melansir dari laman Laporan Harta kekayaan Penyelenggara Negara Elektronik (ELHKPN) milik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), harta kekayaan Airin Rachmi Diany adalah senilai Rp24.460.195.943 atau Rp24,4 miliar. Adapun rincian harta kekayaannya adalah sebagai berikut:
- Tanah dan Bangunan: Rp21.110.195.943 (Rp21 miliar)
- Harta Bergerak Lainnya: Rp1.500.000.000 (Rp1,5 miliar)
- Surat Berharga: Rp1.850.000.000 (Rp1,85 miliar)
Karena tidak memiliki hutang, maka total seluruh harta kekayaan Airin adalah Rp24.460.195.943 atau Rp 24,4 miliar. Melalui laporan tersebut, dia diketahui memiliki 68 aset berupa tanah dan bangunan di Kota Bogor, Kota Bandung, Kota Sumedang, Kota Cianjur, Kota Serang, Kota Jakarta Selatan, dan Kota Jakarta Barat.
Dari aset tanah dan bangunan tersebut, 31 di antaranya adalah aset yang Airin dapatkan sendiri. Sedangkan 37 lainnya merupakan hibah tanpa akta. Adapun aset berupa properti itu dimiliki Airin dengan luas yang beragam.