JATIMTIMES - Belakangan ini nama Rano Karno tengah menjadi sorotan. Hal ini terjadi setelah politikus dan aktris senior tersebut dikabarkan akan diduetkan dengan Anies Baswedan untuk maju menjadi Cagub dan Cawagub DKI Jakarta.
Lantas siapa sosok Rano Karno?
Baca Juga : PDIP Umumkan Anies-Rano Karno Sebagai Cagub-Cawagub Jakarta Siang Ini
Rano Karno merupakan seorang aktor, penyanyi, sutradara, dan juga politikus asal Indonesia. Sebelum menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) daerah pemilihan Banten, ia dikenal luas sebagai aktor dengan peran ikoniknya sebagai Doel dalam film Si Doel Anak Betawi.
Rano Karno lahir di Jakarta pada 8 Oktober 1960. Ia adalah anak ketiga dari enam bersaudara, buah hati dari aktor Soekarno M. Noer dan Lily Istiarti.
Masa kecil Rano dilalui dengan penuh tantangan, tumbuh dalam keluarga yang serba kekurangan. Namun demikian, ia berhasil menamatkan pendidikan di SD Van Lith, SMP Van Lith, hingga SMA Negeri 6 Jakarta.
Meski kondisi keuangan keluarga tidak mencukupi untuk biaya sekolah, Rano tetap berhasil menyelesaikan pendidikannya dengan banyak belajar di perpustakaan yang dikelola oleh Balai Pustaka.
Di perpustakaan tersebut, ia gemar membaca karya-karya sastra Indonesia klasik dan novel-novel seperti cerita rakyat *Malin Kundang* serta karya Abdul Muis.
Setelah lulus SMA, Rano mulai memperdalam ilmu akting mengikuti jejak ayahnya.
Untuk mewujudkan impiannya di dunia seni, ia bahkan mengikuti kursus seni peran di Acting Course Hollywood, Los Angeles, Amerika Serikat.
Kegemaran membaca serta kerja kerasnya di dunia seni peran membawanya pada kesempatan besar berkarier di industri hiburan sebagai aktor.
Jauh sebelum terjun ke dunia politik, Rano Karno telah terlebih dahulu terlibat dalam dunia seni peran layar lebar.
Pada usia enam tahun, ia telah terlibat dalam film *Si Doel Anak Betawi* (1973).
Saat beranjak remaja, Rano kembali bermain dalam film *Gita Cinta dari SMA* (1979) sebagai pemeran utama.
Setelah sukses memerankan berbagai tokoh, Rano Karno memutuskan untuk mendalami akting lebih serius dengan belajar di Acting Course Hollywood, Los Angeles, Amerika Serikat.
Sepulangnya dari Amerika, Rano kembali fokus ke dunia film dan semakin dikenal luas setelah sukses membuat sinetron *Si Doel Anak Sekolahan* menjadi fenomenal pada tahun 1993-1997.
Dalam sinetron tersebut, Rano tak hanya berperan sebagai pemeran utama, tetapi juga bertindak sebagai produser dan sutradara.
Keberhasilannya di dunia hiburan mendorong Rano Karno untuk melebarkan sayapnya ke dunia politik. Dari tahun 1997 hingga 2002, ia menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia.
Sebagai sosok yang memiliki kecintaan terhadap literasi, Rano Karno juga ditunjuk sebagai Duta Niat Baik UNICEF untuk mempromosikan literasi pada tahun 2002 hingga 2007.
Selain karier di dunia peran, Rano juga sempat terjun ke dunia tarik suara. Ia bahkan merilis album debutnya berjudul "Yang Kusayang" pada tahun 1982, diikuti dengan album berikutnya bertajuk "Puspita" pada tahun 1984 yang terinspirasi dari grup ABBA.
Baca Juga : Diprediksi Tiga Poros, Pilkada Kota Batu Berpotensi Dua Putaran
Tak hanya itu, ia juga menulis buku pertamanya yang berjudul "The Last Barongsai" pada tahun 2010. Setelah lama berkecimpung di industri hiburan, Rano Karno memutuskan untuk mundur dan fokus pada karier politiknya.
Pada tahun 2007, ia sempat mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta. Namun, di pertengahan tahun yang sama, sebuah iklan keluarga Si Doel muncul mendukung Fauzi Bowo untuk maju sebagai Gubernur Jakarta, yang memicu spekulasi bahwa Rano mundur dari Pilkada DKI setelah menerima tawaran dari Fauzi. Meski demikian, kedua belah pihak membantah rumor tersebut.
Tidak lama kemudian, pada Pilkada Tangerang 2008, Rano Karno mengejutkan publik dengan mencalonkan diri sebagai Wakil Bupati Tangerang bersama Ismet Iskandar. Pasangan ini berhasil terpilih untuk periode 2008-2013.
Setelah menjabat sebagai Wakil Bupati, Rano kemudian mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur Banten berpasangan dengan Ratu Atut Chosiyah pada Pilkada Banten 2011.
Pasangan ini memenangkan Pilkada dan Rano kemudian naik jabatan menjadi Gubernur Banten setelah Ratu Atut tersandung kasus korupsi. Rano meneruskan tugasnya sebagai Gubernur Banten hingga tahun 2016.
Pada Pilkada Banten 2017, Rano Karno kembali maju sebagai calon gubernur, namun sayangnya ia kalah dan memutuskan untuk kembali ke dunia hiburan.
Dalam kehidupan pribadinya, Rano Karno pernah menikah dua kali. Pernikahan pertamanya dengan Nani Murwanti Soewanto hanya bertahan dua tahun. Kemudian, ia menikah dengan Dewi Indriati pada 8 Februari 1988. Dari pernikahan ini, mereka mengadopsi dua anak, Raka Widyarma dan Deanti Rakasiwi.
Biodata Rano Karno
- Nama lengkap: Rano Karno
- Tempat, tanggal lahir: Jakarta, 8 Oktober 1960
- Zodiak: Libra
- Agama: Islam
- Orang tua: Soekarno M. Noer dan Lily Istiarti
- Pasangan: Nani Murwanti Soewanto (bercerai), Dewi Indriati (sekarang)
- Anak-anak: Raka Widyarma dan Deanti Rakasiwi (adopsi)
- Pekerjaan: Aktor, Politikus.