JATIMTIMES - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak telah mendekati masa pendaftaran calon yakni mulai 27 Agustus 2024 besok. Tiga poros diprediksikan bakal bersaing dalam kontestasi untuk Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batu. Bahkan pengamat menilai bisa berpotensi terjadi dua putaran pemungutan suara.
Pengamat Politik Universitas Muhammadiyah Malang Wahyudi Winarjo mengatakan, tanpa koalisi saja sudah ada dua partai yang bisa mengusung pasangan calon. Yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Sedangkan dari koalisi partai juga bisa mengusung tandingan.
Baca Juga : Kolaborasi Unisba dan Bank Sampah Al Ghifari: Membangun Generasi Peduli Lingkungan
Menurut Wahyudi hal tersebut sudah tampak dari sejumlah calon yang mengerucut. Di antaranya Nurochman (PKB) dan Heli Suyanto (Partai Gerindra), Krisdayanti (PDIP) dan Kreana Dewanata Phrosakh (NasDem), dan Firhando Gumelar (Golkar).
"Gambaran kemungkinan tiga poros itu bisa karena meski persyaratan pengusulan 20 persen kursi DPRD. Ini bagus untuk pendidikan demokrasi kita. Dari tiga itu jika ada yang sama-sama kuat juga bisa dua putaran," ungkap Wahyudi kepada JatimTIMES, Senin (26/8/2024).
Potensi dua putaran itu bukan tanpa sebab. Wahyudi menilai beberapa bakal calon yang muncul memiliki peluang cukup kuat mendukang suara masyarakat. Sehingga kebutuhan untuk memenangkan pemilu dengan suara 50 persen plus 1 dirasa akan berat.
Meski tak menutup kemungkinan pula hanya akan ada dua paslon. Jika hal tersebut terjadi, kata Wahyudi, kebutuhan penyelenggaraannya dalam hal anggaran dan waktu lebih efisien.
"Memang kalau saya tidak salah melihat realita di lapangan sama kuatnya. Saya kira akan menjadi lomba meraih hati rakyat. Baik pasangan Nurochman, Bu KD, maupun calon muda Firhando Gumelar yang juga muncul. Selama belum didaftarkan, tiag paslon sangat mungkin," sebutnya.
Ia juga membandingkan Pilkada Kota Batu yang cukup berbeda dibandingkan Kabupaten Malang yang memiliki wilayah lebih luas. Kota Batu dianggap banyak muncul kader yang berpotensi mencalonkan diri sebagai wali kota.
Baca Juga : Penyesuaian Tarif PBB Kota Batu Tahun Ini Masih Dikeluhkan, Warga Ajukan Keberatan lewat Perangkat Desa
"Di Kabupaten misalnya akan banyak pertimbangan wilayahnya yang juga luas sekali. Tidak bisa dipungkiri akan banyak menguras modal ekonominya," tambahnya.
Dari ketiga bakal calon dan bakal pendampingnya, Wahyudi menilai akan ideal jika yang diusung daei generasi berbeda. Atau dalam hal ini calon yang berpengalaman dengan calon yang lebih muda. Meski begitu, ketiga poros yang mencuat menurut dia telah banyak dikenal di masyarakat Kota Batu.
"Elektabilitasnya sejauh ini saya belum baca surveinya secara angka. Tetapi bebrapa kali saya ke sejumlah komunitas masyarakat di Batu respon dari adanya calon-calon ini rakyat senang. Tinggal melihat setelah mendaftar dan kampanye yang dilakukan nanti," imbuh Wahyudi.