JATIMTIMES - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memastikan akan tetap mengawal beberapa hal yang menjadi isu strategis di Kota Malang. Komitmen tersebut disampaikan sesaat setelah pelantikan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang digelar pada Sabtu (24/8/2024) siang.
Saat ini, PKS Kota Malang mendapat sebanyak 7 kursi dalam formasi DPRD Kota Malang periode 2024-2029. Jumlah tersebut bertambah 1 kursi dari periode 2019-2024 yang mendapatkan 6 kursi. Namun demikian, ada dua orang yang menjadi anggota baru.
Baca Juga : Bupati Sanusi Janji Jadikan Tari Gambyong Kolosal Aset Kabupaten Malang Susul Tari Beskalan Putri
Yakni, Rendra Masdrajad Syafaat dan Indra Permana. Sekretaris DPD PKS Kota Malang, Trio Agus Purwono menjelaskan anggota dewan terpilih berkomitmen memperjuangkan isu-isu lokal dan persoalan di Kota Malang.
"Kita akan terus pertahankan yang sudah baik, yang kurang kita perbaiki termasuk punya tambahan SDM baru. Harapannya bisa lebih menggigit," ujar Trio.
Beberapa persoalan seperti persoalan tiga pasar dan banjir menjadi pekerjaan rumah (PR) dan atensi yang harus segera dicarikan solusi. Menurutnya, perlu adanya dorongan bagi pemerintah untuk bersinergi bersama DPRD Kota Malang.
"PR tetap kita perjuangkan seperti beberapa pembangunan yang belum maksimal. Mulai Pasar Besar yang janjinya 2024 namun tidak terealisasi," tutur Trio.
Sebagai informasi, pada Pemilu 2024 kemarin, PKS Kota Malang menargetkan mendapat 11 kursi. Dari target tersebut, ternyata PKS hanya bisa mengamankan sebanyak tujuh kursi.
Baca Juga : Berangkat Yasinan, Seorang Nenek Tewas Dihantam Elf di Tulungagung, Polisi Kejar Pelaku
Sementara itu, Bayu Rekso Aji selaku Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Malang periode 2019-2024 menjelaskan sebelum pelantikan, anggota terpilih berkumpul di Masjid Jami' untuk berdoa agar kinerja lima tahun ke depan berjalan maksimal.
Mereka berangkat ke Gedung DPRD Kota Malang menggunakan angkutan kota untuk mendukung terciptanya transportasi publik memadai.
"Komisi C sering sampaikan kepada Dishub untuk segera diwujudkan transportasi publik yang layak. Di KUA PPAS harapannya bisa diakomodir. Kalau ada 20-30 angkot diberdayakan bisa sedikit mengurai kemcetan," ujar Bayu.