JATIMTIMES - Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong Kota Batu untuk mempersiapkan uji coba gerakan minum susu gratis bagi siswa sekolah. Program ini sudah dilakukan uji coba di Kabupaten Banyumas. Kota Batu dinilai mampu mempersiapkan dan melakukan program serupa karena ketersediaan dan kemampuan sektor peternakan.
"Program atau gerakan minum susu gratis bisa diterapkan seperti Banyumas yang tengah jadi tempat uji coba. Untuk Kota Batu yang punya peternakan dan juga balai pelatihan juga memungkinkan," ujar Staf Khusus Menteri Pertanian Bidang Kebijakan Sam Herodian usai Public Hearing peningkatan pelayanan publik Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kota Batu, Jumat (23/8/2024).
Baca Juga : Sempat Unggah Pernyataan Mundur, Krisdayanti Pastikan Tetap Maju di Pilkada Kota Batu
Ia mengatakan, Jawa Timur sebagai provinsi dengan sektor peternakan yang unggul dinilai sudah bisa swasembada susu. Serta mengonsumsi susu dari produk daerah-daerahnya sendiri. Tak terkecuali Kota Batu.
Menurut dia, produksi susu di Kota Wisata Batu ini menjadi penyokong nantinya juga pada program kemandirian pangan dan pangan bergizi yang disebut tengah dirancang presiden terpilih. Sehingga, Kota Batu didorong untuk bisa ikut mempersiapkan daerahnya.
Untuk diketahui, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batu, pada tahun 2023 populasi sapi perah di Kota Batu adalah 13.053 ekor. Yang mana sejak tahun 2021, BPS Kota Batu juga mencatat bahwa sapi perah di Kota Batu memproduksi lebih dari 25.258 ribu liter susu.
Untuk menuju program minum susu gratis itu peranan Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) akan sangat berpengaruh. Dengan menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang bisa disikapi bisa difasilitasi oleh BBPP.
"Sedangkan untuk anggaran dikoordinasikan dengan pemerintah daerah dan DPRD bagaimana skema pembiayaannya, agar bisa terfasilitasi," jelasnya.
Baca Juga : Fix, RSSA Kota Malang Jadi Lokasi Tes Kesehatan Calon Pasangan Kepala Daerah dari 8 Kota/Kabupaten
Jika berjalan dengan baik, pemanfaatan susu dinilai juga akan berdampak pada peternak di daerah. Yakni dalam hal perputaran ekonomi pendapatannya.
"Kami sejak uji coba di Banyumas dengan Badan Gizi Nasional sudah koordinasi juga. Bisa mungkin memulai setelah dilantik presiden baru. Tapi saya mendorong daerah yang ada kemampuan produk susunya baik, bisa lebih dulu melakukan uji coba, sehingga ketika akan dimulai maka akan lebih siap," tambah Sam.