JATIMTIMES - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang bersepakat mengawal tuntutan mahasiswa dalam aksi demo yang digelar pada Jumat (23/8/2024) soal penolakan RUU Pilkada. Hal itu disampaikan Ketua DPRD Kota Malang I Made Riandiana Kartika saat demonstrasi sudah mereda setelah sempat ricuh.
Made memastikan bahwa apa yang menjadi tuntutan mahasiswa akan tetap dikawal meskipun Sabtu (24/8/2024), sebagian anggota DPRD Kota Malang akan diisi oleh anggota baru untuk bertugas selama periode 2024-2029. Bahkan seluruh fraksi juga turut bersepakat.
Baca Juga : Tambah Dahsyat, Pasangan Mardinoto Kantongi Lagi Rekomendasi Hanura
"Kami besok demisioner, lalu selang beberapa menit sebagian akan dilantik lagi. Mari kita kawal, tanggal 27 Agustus sudah pendaftaran di hari Selasa. Kalau Minggu dan Senin ternyata ada perubahan, ayo kita bergerak bersama," jelas Made.
Made mengatakan, sebenarnya dukungan terhadap tuntutan mahasiswa sudah akan dilakukan sejak ribuan mahasiswa datang di depan kantor dewan untuk melakukan aksi. Ia pun sempat turun ke jalan bersama jajaran pimpinan dewan berniat untuk turut berorasi.
"Kami keluar terlebih dahulu sebenarnya. Kami juga ingin berorasi untuk mendukung tuntutan dari massa. Tapi massa tidak satu. Ada yang meminta sebagian orasi di depan dan ada sebagian ingin masuk semua," ujar Made.
Atas hal tersebut, dirinya bersama jajaran pimpinan memutuskan untuk kembali masuk ke kantor dewan dan menunggu perkembangan lebih lanjut. Sebab, ada sebagian massa aksi yang meminta agar seluruh demonstran diperbolehkan masuk ke dalam kantor dewan.
"Tidak mungkin gedung ini bisa menampung ribuan massa. Pasti ada kerusakan fasilitas. Kami minta 50 tidak mau. Akhirnya kami masuk," kata Made.
Pantauan di lokasi, hal tersebut ternyata tidak membuat massa aksi menyerah. Setelah sempat tak menemukan titik terang dalam dialog singkat, massa masih bertahan untuk berorasi di depan kantor dewan.
Bahkan, massa sempat ricuh saat memaksa masuk ke dalam kantor dewan. Kericuhan tersebut mengakibatkan pintu gerbang kantor dewan roboh. Namun, massa yang berusaha masuk masih dapat dibendung oleh kendaraan rantis berbentuk barrier milik aparat kepolisian.
Namun, kericuhan berhasil diredam. Massa aksi pun akhirnya dapat masuk ke halaman Kantor DPRD Kota Malang. Made mengatakan, pihaknya juga telah menerima berkas yang berisi tuntutan dari para mahasiswa.
"Akan segera kita fax ke DPR RI, ada tanda terima dan akan kita tembuskan ke semua fraksi, untuk kita tembuskan ke semua korlap," pungkas Made.