JATIMTIMES - Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Kabupaten Malang sedang merintis Unit Reaksi Cepat (URC). Gagasan ini merupakan penyempurnaan dari program sebelumnya yakni Sapu Lobang (Salob).
"Tahun depan (2025) kami berencana untuk me-launching URC atau Unit Reaksi Cepat Salob, Sapu Lobang," ungkap Kepala Dinas PU Bina Marga Kabupaten Malang Khairul Isnaidi Kusuma kepada JatimTIMES.
Baca Juga : Aksi Demo Pecah, Gedung DPRD Kota Malang Dilempari Batu Hingga Petasan
Melalui inovasi URC tersebut, masyarakat maupun pengguna jalan tidak perlu repot jika ingin membuat pengaduan terkait infrastruktur jalan yang dianggap rusak. Sebab, jika sudah dilaunching, masyarakat bisa membuat pengaduan hanya dengan cara mengirimkan foto.
"Misalnya (pengaduan) jalan berlubang, cukup dengan foto geoteg saja nanti sudah bisa kami kaji. Kalau memang itu sesuai dengan kewenangan kami atau masih dalam tataran jalan strategis, bukan jalan lingkungan, masih bisa kami bantu tangani," ujar pejabat publik yang karib disapa Oong ini.
Sebelumnya, Dinas PU Bina Marga Kabupaten Malang juga telah merealisasikan keberadaan command center pada tujuh Unit Pelaksana Teknis (UPT). Yakni meliputi UPT Singosari, Turen, Bululawang, Kepanjen, Pagak, Pujon, hingga UPT Tumpang.
"Jadi semua UPT harus bisa menerima laporan dan merespon cepat aduan masyarakat yang di antaranya juga terkait infrastruktur," tuturnya.
Sementara waktu, keberadaan command center di tujuh UPT itulah yang dimaksimalkan sembari nantinya URC resmi di launching. "Selama ini, pengaduan jalan berlubang memang sering. Tapi selama ini pengaduan jalan berlubang itu biasanya langsung dari masyarakat kepada perangkat desa, perangkat desa kepada UPT dan langsung kami tanggapi," imbuhnya.
Oong menyebut, keberadaan command center itulah yang nantinya akan dimaksimalkan dengan adanya inovasi URC. Sehingga masyarakat jika misal menemukan jalan rusak, tidak perlu lagi mengadu lewat perangkat desa. Sebaliknya, masyarakat bisa langsung membuat pengaduan ke Dinas PU Bina Marga Kabupaten Malang. Yakni dengan cara mengirimkan foto melalui inovasi yang sedang dirancang pada URC tersebut.
"Minimal, tahun depan (2025) jalan berlubang di Kabupaten Malang sudah bisa kami minimalisir. Begitu ada jalan berlubang, satu atau dua hari sudah harus ditambal, karena itu manfaatnya juga bisa untuk memperpanjang usia jalan," jelasnya.
Menurut Oong, inovasi URC tersebut tidak hanya bisa mempermudah masyarakat dalam melakukan pengaduan soal infrastruktur. Sebaliknya, juga bisa membantu untuk mempermudah kinerja dari Dinas PU Bina Marga Kabupaten Malang.
Baca Juga : SMA Dempo Malang Buka Pendaftaran Peserta Didik Baru 2025-2026
"Jalan berlubang itu ibarat mesin mobil, kalau rusak dan tidak segera diperbaiki dia (jalan lubang) akan semakin lebar," ujarnya.
Selain bisa mempermudah kinerja Dinas PU Bina Marga Kabupaten Malang, disampaikan Oong, percepatan penanganan jalan berlubang juga bisa memangkas biaya.
"Jika segera diperbaiki justru akan menghemat anggaran. Semakin cepat kita tambal, maka anggarannya akan semakin hemat. Kenapa? Karena kalau dibiarkan, pondasinya bisa terkelupas. Otomatis biaya yang dikeluarkan lebih banyak dan akhirnya harus nge-cor dan segala macam," ujarnya.
Sementara itu, berdasarkan data yang dihimpun Dinas PU Bina Marga, panjang jalan Kabupaten Malang mencapai 1668,7 kilometer. Data tersebut belum termasuk jalan strategis yang juga masih ditangani Dinas PU Bina Marga Kabupaten Malang. Yakni panjangnya jika di total mencapai kisaran 2 ribu kilometer.
"Dari data itu, jalan mantap di Kabupaten Malang sudah 74 persen," pungkas Oong yang juga pernah mengemban amanah sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Dinas PU Sumber Daya Air (SDA) Kabupaten Malang ini.