JATIMTIMES - Dalang wayang kulit, Ruwiyanto, kini semakin serius dalam memperdalam ilmu agama Islam. Pria asal Sukoharjo, Jawa Tengah, yang dikenal sebagai pemandu acara berbahasa Jawa, resmi mendaftar sebagai mahasiswa program doktoral (S-3) di Universitas Islam Malang (Unisma). Ia memilih jurusan Pendidikan Agama Islam Multikultural dan akan memulai studinya pada semester mendatang.
Ruwiyanto mengungkapkan bahwa keputusannya memilih Unisma didasarkan pada reputasi kampus yang sudah diakui secara internasional. “Saya memilih Unisma karena kampus ini memiliki reputasi internasional yang sangat baik. Apalagi para alumninya juga terbukti mampu menjadi pencerah dan pengurai berbagai problem yang berada di tengah-tengah masyarakat secara global di era digital," ungkap Ruwiyanto.
Baca Juga : VPN Online: Akses Internet Aman di Indonesia
Dia juga menyoroti jaringan luas yang dimiliki Unisma sebagai salah satu pertimbangan kuat dalam keputusannya untuk melanjutkan pendidikan di sana.
"Jaringan Unisma juga sangat luas, sehingga sangat tepat jika saya mengambil studi di tempat ini. Saya yakin, alumni Unisma lebih mampu menghadapi tantangan global yang perkembangannya begitu cepat," lanjut Ruwiyanto.
Diketahui, tidak hanya sebagai dalang dan pemandu acara, Ruwiyanto juga aktif dalam kegiatan keagamaan. Ia menjadi pengasuh Majelis Taklim Lansia di Balearjosari, Kota Malang, yang berada di bawah naungan Yayasan Semain. Majelis ini khusus diperuntukkan bagi lansia dan kaum ibu-ibu dengan lebih dari 200 jamaah.
“Setiap Senin, Selasa, dan Rabu, kami mengadakan pembelajaran baca Al-Qur’an dengan metode Iqro. Sedangkan setiap Jumat kedua dalam bulan, kami berkumpul untuk mendengarkan tausiah dari para ulama dan ustadz yang saya hadirkan secara khusus,” jelasnya.
Dalam keterangannya, Ruwiyanto juga menambahkan bahwa ia merasa ilmunya masih belum cukup dalam bidang agama. Oleh karena itu, mengambil program doktor di Unisma diyakini akan sangat membantu dalam mengembangkan lembaga Islam yang baru saja ia rintis.
"Dari sisi keagamaan, saya merasa belum memiliki cukup ilmu. Dengan mengambil S-3 Pendidikan Agama Islam di Unisma, ini tentu sangat membantu lembaga Islam yang baru kami dirikan," ungkapnya.
Mengenai biaya pendidikan, Ruwiyanto merasa bersyukur karena mendapat keringanan. Hal ini disebabkan oleh pendaftaran yang dilakukan secara kolektif dan adanya program khusus yang diselenggarakan oleh kampus.
Baca Juga : Dideklarasikan, Pasangan Bunda Fey – Regina Usung Tagline “Melanjutkan Inovasi, Menjaga Harmoni”
“Saya beruntung mendapat keringanan biaya karena pendaftaran dilakukan secara kolektif dan mengikuti program khusus dari kampus,” tambahnya.
Unisma sendiri menawarkan berbagai jenis beasiswa untuk mendukung mahasiswa agar dapat lulus tepat waktu. Beberapa di antaranya adalah Beasiswa Kartu Indonesia Pintar, Beasiswa Bidik Misi, Beasiswa OSC, serta Beasiswa Jalur Prestasi Akademik seperti prestasi dalam olimpiade, karya tulis ilmiah, atau lomba debat Bahasa Inggris dan bahasa asing lainnya.
Selain itu, tersedia juga beasiswa prestasi non-akademik, termasuk di bidang olahraga, seni, MTQ, Beasiswa Alumni, Beasiswa Kader Aswaja, Beasiswa Hufadz, dan Beasiswa Ahli Baca Kitab Kuning.
Dengan semangatnya dalam menempuh pendidikan lebih lanjut, Ruwiyanto berharap dapat terus berkembang dalam bidang agama Islam dan membawa manfaat bagi masyarakat luas.