JATIMTIMES - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Blitar menyelenggarakan perekaman KTP elektronik di dua sekolah, yakni SMAN 1 Talun dan MAN 2 Blitar, pada Kamis (22/8/2024). Program ini merupakan bagian dari inisiatif "Dispendukcapil Goes to School" yang bertujuan mempercepat proses perekaman e-KTP dan memfasilitasi siswa dalam menggunakan hak pilih mereka pada Pilkada serentak 2024.
Dengan pelaksanaan perekaman di sekolah-sekolah, diharapkan siswa yang telah mencapai usia 17 tahun dapat memiliki dokumen kependudukan yang diperlukan sebelum mereka lulus sekolah.
Baca Juga : Jelang Pendaftaran di KPU, DPP PDIP Serahkan 10 Rekom Kepala Daerah di Jatim
Di SMAN 1 Talun, perekaman e-KTP dilaksanakan bersamaan dengan acara "Kominfo Goes to School," yang dihadiri oleh Bupati Blitar Rini Syarifah. Bupati Rini turut menyerahkan keping e-KTP langsung kepada siswa, menegaskan komitmen pemerintah dalam menyediakan layanan kependudukan yang lebih mudah diakses oleh masyarakat.
Sementara itu, di MAN 2 Blitar di Wlingi, perekaman e-KTP difokuskan pada 182 siswa, melengkapi program serupa yang sebelumnya telah dilaksanakan di SMAN 1 Talun dengan sasaran sebanyak 106 siswa. Kepala Dispendukcapil Kabupaten Blitar, Tunggul Adi Wibowo, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah strategis untuk mempersiapkan siswa dalam Pilkada serentak yang akan digelar pada 27 November 2024.
"Program ini kami laksanakan untuk memastikan bahwa semua siswa yang sudah memasuki usia 17 tahun memiliki KTP elektronik sebelum lulus sekolah," kata Tunggul.
Tunggul juga menjelaskan pentingnya kegiatan ini dalam mempersiapkan siswa untuk menggunakan hak pilih mereka di Pemilukada 2024. Ia menyampaikan bahwa pencapaian target 100% untuk perekaman e-KTP sulit terwujud karena ada beberapa siswa yang tidak berdomisili di Blitar dan tidak dapat melakukan perekaman di lokasi. Selain itu, beberapa siswa mungkin sudah meninggal dunia, sehingga mereka tidak dapat mengikuti perekaman. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, target yang realistis ditetapkan sebesar 99,2%.
Hingga 20 Agustus 2024, dari total 25.492 pemilih pemula yang tercatat dalam Daftar Penduduk Pemilih Potensial Pemilu (DP4) Dapodik, sebanyak 19.124 orang atau 75,02 persen telah melakukan perekaman e-KTP. Tunggul menekankan bahwa data ini terus berubah setiap hari.
"Kami berkomitmen untuk mencatat 99,2% siswa di Kabupaten Blitar yang bersekolah di wilayah kami. Meskipun target 100% sulit dicapai karena beberapa siswa bersekolah di luar Blitar atau mungkin sudah tidak dapat melaksanakan perekaman, kami akan terus berupaya untuk mencapainya,” tambahnya.
Selain perekaman e-KTP, acara di SMAN 1 Talun juga menyediakan pemeriksaan kesehatan gratis sebagai bagian dari kolaborasi dengan Dinas Kesehatan. Program ini tidak hanya berfokus pada perekaman identitas, tetapi juga memberikan manfaat kesehatan yang komprehensif kepada siswa.
Bupati Blitar, Rini Syarifah, menekankan pentingnya program ini dalam konteks pelayanan publik. “Kami ingin memastikan setiap siswa di Kabupaten Blitar memiliki KTP elektronik sebagai identitas resmi mereka. Dengan adanya program ini, siswa diharapkan tidak hanya memperoleh dokumen kependudukan yang diperlukan tetapi juga dapat lebih mudah mengakses layanan administratif lainnya,” ungkapnya.
Baca Juga : Bupati Blitar Ingatkan Mahasiswa: Uang Beasiswa Jangan Dibuat Foya-Foya
Kepala Sekolah SMAN 1 Talun, Edy Sasmito, memberikan apresiasi terhadap program ini. “Perekaman KTP elektronik sangat membantu siswa, terutama mereka yang baru berusia 17 tahun, untuk terdaftar secara resmi sebagai warga negara. Kami sangat menghargai dukungan dari Pemerintah Kabupaten Blitar, terutama Dispendukcapil dan Kominfo, dalam memfasilitasi proses ini,” kata Edy.
Tunggul juga menjelaskan bahwa sebelum perekaman, pihaknya telah melakukan sosialisasi untuk memastikan kegiatan berjalan dengan lancar. “Kami telah melakukan evaluasi dan sosialisasi kepada pihak sekolah dan siswa untuk memastikan perekaman ini berjalan dengan baik dan hasilnya optimal,” tambahnya.
Program "Dispendukcapil Goes to School" diharapkan dapat mempercepat proses perekaman e-KTP di kalangan siswa dan mempersiapkan mereka untuk berpartisipasi aktif dalam Pilkada 2024. Setelah kegiatan di sekolah, Dispendukcapil berencana untuk melanjutkan perekaman jemput bola di desa-desa yang masih memerlukan layanan serupa.
“Untuk memastikan cakupan perekaman yang maksimal, kami akan terus menjadwalkan perekaman di lembaga-lembaga pendidikan, terutama yang berada di bawah Kementerian Agama, termasuk MAN dan pondok pesantren. Setelah bulan September, Dispendukcapil juga akan melakukan inventarisasi di desa-desa untuk memastikan tidak ada siswa yang tertinggal dalam proses perekaman e-KTP. Kami akan mengidentifikasi desa-desa yang masih memiliki jumlah DP4 yang cukup banyak dan mendatangi desa-desa tersebut,” tutup Tunggul.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan tidak ada siswa yang tertinggal dalam memperoleh dokumen kependudukan yang penting ini, sehingga semua dapat menyambut Pilkada 2024 dengan penuh kesiapan.