JATIMTIMES - Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur (ESDM Jatim) terus mengejar target rasio elektrifikasi 100 persen. Dalam rangka menggenjot realisasi elektrifikasi tersebut, Dinas ESDM Jatim sudah menjalankan program bantuan penyambungan listrik gratis.
Program pasang listrik gratis tersebut diberikan bagi rumah tangga miskin di Jatim. Sekretaris Dinas ESDM Jatim Ariful Bhuana bilang, dengan fokus menjalankan program tersebut, diharapkan rasio elektrifikasi di Jatim bisa mencapai target 100 persen.
Baca Juga : BPBD Kabupaten Blitar Salurkan 12.000 Liter Air Bersih di Tengah Krisis Air
Dengan kata lain, nantinya tidak ada satu pun rumah tangga di Jatim yang tidak teraliri listrik. "Kita fokus untuk penyambungan jaringan listrik untuk rumah tangga miskin,” kata Ariful Bhuana, Rabu (21/8/2024).
Dalam menjalankan program tersebut, pihaknya menekankan akurasi data penerima bantuan. Dia berkata, pendataan sambungan rumah tangga miskin merupakan proses penting untuk memastikan bantuan listrik tepat sasaran dan mencapai keluarga yang benar-benar membutuhkan.
Proses ini melibatkan pengumpulan data yang akurat dan komprehensif mengenai kondisi sosial ekonomi masyarakat. Diharapkan, dengan pendataan yang akurat, maka akan menentukan rumah tangga yang memenuhi kriteria sebagai rumah tangga miskin dan berhak mendapatkan bantuan listrik.
“Kita sudah mulai pendataan di desa-desa rumah tangga miskin. Termasuk di wilayah Nganjuk,” tambahnya.
Hingga 4 Agustus 2024, sebanyak 122.619 rumah masyarakat miskin di Jatim sudah teraliri listrik. Sementara itu, rasio elektrifikasi di Jatim saat ini telah mencapai 99,9 persen.
Baca Juga : ASN Magetan DidugaTerseret Kasus Korupsi Pengadaan Mobil Siaga di Bojonegoro
Artinya, tinggal 0,1 persen saja rumah tangga di Jatim yang belum terdiri listrik. Sebagian besar keluarga yang belum menikmati aliran listrik tersebar di pulau-pulau kecil di wilayah Madura.
Pihaknya optimis, sampai dengan akhir tahun 2025 target rasio elektrifikasi di Jatim sudah mencapai 100 persen. “Kita optimis bisa sesuai target dan kita sebar pegawai ke pelosok dan harus bisa terakomodir semua,” pungkasnya.
