JATIMTIMES - RW 09 Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang menggelar upacara bendera pada HUT ke-79 Republik Indonesia 2024. Uniknya, upacara yang digelar warga itu menggunakan busana pejuang kemerdekaan hingga pakaian adat dari penjuru nusantara.
Ketua RW 09 Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Wahyu Rendra mengatakan bahwa upacara yang digelar pada HUT ke-79 Republik Indonesia ini sengaja menggunakan pakaian pejuang dan pakaian adat. Hal itu untuk tetap mengingat para pejuang kemerdekaan Indonesia.
Baca Juga : Dengar Rumah Warganya Ludes Terbakar, Bupati Situbondo Langsung Tinjau Lokasi Usai Upacara HUT Kemerdekaan
“Pakaian pejuang dan pakaian adat ini untuk mengingat bagaimana pejuang kita dulu mempertahankan Tanah Air. Dan pakaian adat, agar masyarakat saat ini terutama adik-adik mengenal adat yang ada di Nusantara,” kata Wahyu Rendra kepada JatimTIMES.
Menurut Wahyu, pihaknya tidak menggelar kegiatan yang terlalu gebyar pada perayaan HUT RI ke-79. Namun pihaknya menginginkan semua warga terlibat dalam semua rangkaian kegiatan.
“Kita tidak terlalu gebyar dan kegiatan malam pentas seni tapi prinsipnya semua warga terlibat,” kata Wahyu.
Dalam sejumlah rangkaian kegiatan itu, Wahyu berharap agar warga tetap solid. Terlebih setelah momen kemerdekaan RI ini akan dilanjutkan dengan Pilwali Kota Malang 2024.
“Harapan kami semua tetap solid, setelah pemilu kemarin Alhamdulillah kondusif. Dan setelah ini ada Pilkada mudah-mudahan tetap kondusif dilingkungan RW 09,” tukas Wahyu.
Sementara pada lomba tumpeng mini, RT 07 RW 09 Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang menjadi juara pertama dengan membawa tema tumpeng angka.
Salah satu warga RT 07 RW 09 yang mengikuti lomba tumpeng mini, Nanik Supriani mengatakan bahwa pihaknya tidak memiliki persiapan khusus pada lomba ini. Dan pihaknya awalnya hanya memiliki niat untuk berpartisipasi.
“Persiapannya sih biasa aja ya mas, soalnya kita nggak maksud kita itu tidak ke lomba melainkan yang penting berpartisipasi,” kata Nanik.
Baca Juga : Namanya Muncul di Survei Bursa Calon, Ketua Dewan Made: Kalau Partai Kasih Tugas Harus Siap
Nanik mengaku sangat senang karena dapat meraih juara. Ia memperkirakan bahwa juri menilai dari rasa dan hiasan yang terbentuk pada tumpeng mini tersebut.
“Mungkin dari berasnya beda, hiasannya biasa saja. Nasi angka, berbentuk beras cuma merah. Itu bambu runcing diatas nya ada bendera, pejuang kita dulu kan pakai bambu runcing kemerdekaan Indonesia simbolnya itu,” ungkap Nanik.
Sementara itu juri tumpeng mini, Nindi Handani atau ibu Lurah Merjosari mengatakan bahwa pertimbangan RT 07 meriah juara karena tumpeng mini yang dibuat tanpa bahan pengawet.
”Kalau hiasan lebih ke kreativitasnya, dibuat dari buah sayur tidak harus memenuhi 4 sehat 5 sempurna. Dan untuk yang belum juara, tahun depan bisa ikutan lagi, tidak boleh menyerah, semua kan proses,” tukas Nindi.
