free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Kompak Kenakan Kebaya Jadul, Emak-Emak di Blitar Gelar Upacara HUT RI ke-79 dengan Kegembiraan

Penulis : Aunur Rofiq - Editor : Nurlayla Ratri

17 - Aug - 2024, 12:09

Placeholder
Emak-emak di Blitar kompak mengenakan kebaya jadul saat gelar upacara HUT RI ke-79.

JATIMTIMES– Suasana semarak begitu terasa di halaman masjid lingkungan RT 3 RW 7 Karang Anom, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar. Puluhan emak-emak dengan penuh semangat mengikuti Upacara Bendera memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia, Sabtu (17/8/2024). 

Yang menarik perhatian, mereka kompak mengenakan busana kebaya jadul. Hal ini sesuai dengan tema acara "Jadul" yang diusung dalam upacara kali ini. Upacara bendera yang digelar sederhana ini merupakan inisiatif warga setempat, khususnya paguyuban ibu-ibu RT. 

Baca Juga : Meriahkan HUT RI ke-79, RW 09 Kelurahan Merjosari Gelar Sejumlah Kegiatan

Ketua Tim Pelaksana, Ibu Titin Setyaningsih, mengungkapkan bahwa ide ini muncul dari diskusi ringan antara anggota paguyuban. 

"Kami ingin merayakan kemerdekaan dengan cara yang unik dan bermakna, sekaligus mengangkat budaya tradisional kita," ujar Ibu Titin dengan antusias.

Meski persiapannya hanya dilakukan dua hari sebelum upacara, namun semangat kebhinekaan dan cinta tanah air menjadi bekal utama yang menyatukan warga dalam kegiatan ini. Para emak-emak yang mengenakan kebaya beraneka warna tampak anggun saat berdiri di bawah tiang bendera, mengikuti seluruh rangkaian upacara dengan khidmat.

Upacara bendera ini juga menjadi yang pertama kali diadakan secara swadaya oleh warga di Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar. Menurut Ibu Titin, kesuksesan acara ini membuktikan bahwa masyarakat memiliki kekuatan untuk mengadakan kegiatan penting seperti upacara bendera tanpa harus menunggu instruksi dari pihak pemerintah. 

"Kami berharap upacara seperti ini dapat terus dilaksanakan setiap tahunnya," tambahnya.

Arik Cahyani, seorang dosen PPKn dari Unisba Blitar yang bertindak sebagai pembina upacara, turut memberikan pandangannya. Dalam amanatnya, ia menyampaikan harapan agar kegiatan seperti ini bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat luas. 

"Semoga kegiatan semacam ini mampu lestari dan menjadi contoh bagi masyarakat lain. Untuk hal-hal yang positif seperti ini, kita tidak perlu menunggu aba-aba dari pemerintah. Kita bisa melakukannya sendiri, secara swadaya," tegas Arik.

Upacara yang dipimpin oleh Bitan Putrawarjaya ini berjalan dengan lancar dan penuh semangat. Meskipun diadakan secara sederhana, namun seluruh rangkaian acara, mulai dari pengibaran bendera hingga pembacaan teks proklamasi, dilakukan dengan penuh penghormatan. Kehadiran emak-emak dengan kebaya jadul semakin menambah khidmat suasana.

Baca Juga : Ratusan Napi Klas II B Tulungagung Dapat Remisi, 11 Orang Langsung Bebas

Bitan, yang masih berusia muda, juga merasa bangga bisa memimpin upacara ini. "Ini adalah pengalaman yang sangat berharga bagi saya. Melihat semangat ibu-ibu dan warga yang begitu besar, saya semakin yakin bahwa semangat kemerdekaan akan terus hidup di tengah masyarakat," katanya.

Setelah upacara selesai, seluruh peserta tidak langsung pulang. Mereka melanjutkan kebersamaan dengan acara makan bersama dan senam gembira. Menu makanan yang disajikan pun khas Indonesia, mulai dari nasi tumpeng hingga jajanan tradisional yang semakin memperkuat nuansa kebersamaan.

Ibu Titin menjelaskan bahwa acara makan bersama ini adalah simbol dari kebersamaan dan gotong royong yang menjadi ciri khas masyarakat Indonesia. "Melalui acara sederhana ini, kami ingin menunjukkan bahwa semangat kemerdekaan tidak hanya dirayakan dengan upacara, tetapi juga dengan kebersamaan dan rasa syukur," ujarnya.

Senam gembira yang diikuti oleh seluruh peserta menutup rangkaian acara pagi itu. Dengan penuh tawa dan canda, emak-emak yang sebelumnya anggun dengan kebaya, kini tampak energik mengikuti gerakan senam. "Semoga kegiatan seperti ini bisa terus dilaksanakan, karena selain sehat, juga mempererat tali silaturahmi di antara kami," kata salah satu peserta.

Dengan semangat yang menggebu dan rasa cinta tanah air yang tinggi, emak-emak di Blitar telah menunjukkan bahwa merawat kemerdekaan bisa dilakukan dengan cara yang sederhana namun bermakna. Mereka berharap, apa yang telah mereka lakukan bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat lain untuk terus menjaga dan merayakan kemerdekaan Indonesia dengan penuh cinta dan kebersamaan.


Topik

Peristiwa Blitar upacara unik



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Aunur Rofiq

Editor

Nurlayla Ratri