JATIMTIMES - Whida Rositama, M.Hum, CT , Dosen multitalenta Fakultas Humaniora, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang, kembali mengeluarkan sebuah single apik berjudul 'Hope'. Single ini tercipta dari pengalaman pribadi wanita yang akrab disapa Miss Whida ini.
"Lagu ini berdasarkan pengalaman pribadi saya. Saya pernah mengalami berbagai macam masalah dalam hidup, sekian tahun lamanya sampai pada titik terendah," jelas Dosen Sastra Inggris ini.
Baca Juga : Semangat Juang dan Nasionalisme Tersulut di Upacara HUT ke-79 RI Kampus Unisba Blitar
Lagu ini menceritakan tentang seseorang yang begitu terpuruk dengan berbagai lika-liku kehidupan sampai pada titik terendahnya. Sampai pada satu waktu, seseorang tersebut kemudian mulai tersadar untuk mulai bangkit, survive menghadapi semua permasalahan yang ada dengan bijaksana.
"Seseorang yang terseok-seok, tapi dititik rendahnya ia memilih bangkit dan berani menghadapi semuanya dengan kebijaksanaan," tuturnya.
Tembang 'Hope' ini menjadi motivasi dan mengingatkan bagi semua untuk tidak berputus asa dalam segala bentuk cobaan hidup atau masalah yang terjadi. Sebab, setiap manusia pasti akan memiliki berbagai macam masalah, yang itu tentu menjadi ujian agar manusia tersebut lebih baik dari sebelumnya.
"Hikmah dibalik semua itu, kita harus tetap berdiri tegap dan tidak menyerah. Jadi itu latar belakangnya, sampai menjadi lagu," ungkapnya.
Whida berharap, melalui tembang 'Hope' ini, dapat menginspirasi dan memotivasi masyarakat ditengah isu mental health. Terlebih, telah banyak kasus bunuh diri yang terjadi di banyak tempat, sehingga hal ini menjadi sebuah problem serius.
"Harapannya masyarakat bisa menyanyikan dengan happy dan tidak gampang goyah. Mengajak pendengar tetap berdiri tegak, menyerah meskipun memiliki permasalahan yang begitu berat," katanya.
Ditambahkan Whida, bahwa dalam proses pembuatan lirik lagu, membutuhkan waktu yang tak lama. Lirik lagu 'Hope' ini ia tulis hanya dalam waktu berkisar 15 menit. Sementara, untuk aransemen lagu membutuhkan waktu yang sedikit panjang karena menyesuaikan tim aransemen.
"Kalau untuk take vokalnya cuma sehari saja," katanya.
Baca Juga : Jan Pieterszoon Coen: Peletak Dasar Penjajahan VOC di Indonesia
Lagu berjudul 'Hope' ini, dijelaskan Whida sengaja dirilis pada 17 Agustus 2024. Momen ini tentunya menjadi momen yang sangat istimewa bagi bangsa dan rakyat Indonesia. Selain itu semangat kemerdekaan ini juga sejalan dengan lagu 'Hope'.
Bertepatan hari kemerdekaan Indonesia ini, para pendengar diajak merenungkan makna kemerdekaan dalam konteks pribadi. Kemerdekaan bukan hanya tentang lepas dari belenggu penjajahan, tetapi juga tentang keberanian untuk mengharapkan yang terbaik bagi diri sendiri dan orang lain.
"Jadi tetap berpegang pada satu harapan, dimana sesuai dengan judul lagunya. Melalui seni musik, semoga dapat menggugah semangat siapa saja yang mendengarkan lagu ini," pungkas wanita multitalenta ini.
