JATIMTIMES - Kabar perundungan yang diterima dokter muda Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) dr Aulia Risma Lestari, dari Universitas Diponegoro (Undip) terus menjadi perhatian publik.
Terbaru, isi buku harian atau diary milik mendiang dokter Aulia akan segera terbongkar ke publik.
Baca Juga : Pria Asal Gresik Dipolisikan Usai Bawa Kabur Gadis 13 Tahun dan Menyetubuhinya
Diary mahasiswi PPDS Anestesi Undip tersebut saat ini mulai dibongkar satu persatu dan diunggah oleh akun Instagram @auliarismadairy yang saat ini telah mencapai 88 unggahan foto.
Adapun hal itu diungkapkan oleh akun X @sunwookimz. Dalam bio akun Instagram itu tertulis permintaan keadilan untuk mendiang dr Aulia.
"Tolong berikan keadilan untuk sahabat saya. Akun akan saya terima ketika catatan Aulia sudah dikonversi ke catatan digital," Bunyi bio tersebut, dikutip Jumat (16/8/2024).
Sementara dalam sebuah catatan yang dibagikan oleh akun yang sama terkuak bahwa dr Aulia tidak hanya mendapat perundungan. Namun, ia juga mendapat pelecehan asusila secara verbal.
"Cerita ini bermula ketika tidak hanya pembullyan yang Aulia dapatkan. Namun, juga mengungkapkan secara seksual," tulis akun tersebut.
Selain itu, belakangan juga muncul peraturan senioritas diduga diterapkan PPDS Anestesi Undip Semarang yang dinilai tak masuk akal. Aturan itu dibagikan oleh akun Instagram @folkshit.
Akun tersebut membagikan tangkapan layar soal dugaan aturan PPDS di Fakultas Kedokteran Undip. Berikut ini isi aturannya.
"Pasal Anestesi:
1. Senior selalu benar
2. Bila senior salah kembali pasal 1
3. Hanya ada kata ya dan siap
4. Yang enak hanya untuk senior
5. Bila junior dikasih enak tanya kenapa
6. Jangan pernah mengeluh karena semua pernah mengalami
7. Jika masih mengeluh, siapa suruh masuk anestesi.
Larangan di Anestesi :
1. Berkelahi
2. Selingkuh
3. Narkoba
HP dilarang keras off. 24jam on. Setiap Ada chat wa, harus segera respon. Ada telpon segera angkat.
Jika menelpon senior lalu tidak diangkat, maksimal batas menelepon 3 kali. Jika telepon ketiga tidak diangkat, sms.
3 waktu yg diperbolehkan tidak angkat telpon :
- Sholat
- sedang bicara dengan dpjp
- saat induksi/ekstubasi
Setelah 3 waktu di atas langsung telpon balik
Tata krama di Anestesi:
- selalu sebutkan JIN bila bicara dengan senior
- semester O hanya boleh bicara dengan semester 1, dilarang keras bicara dengan semester diatas kami, kecuali kalau senior kami yg bertanya langsung ke bpk/ibu sekalian," posting akun tersebut.
Untuk diketahui, seorang mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis Fakultas Kedokteran Undip Semarang meninggal dunia diduga bunuh diri di tempat indekosnya di Jalan Lempongsari, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Baca Juga : 6 Tanda Anak Idap ADHD Menurut Dokter Lucky, Catat Bun!
Kematian korban berinisial AR yang ditemukan pada Senin (12/8) lalu tersebut diduga berkaitan dengan perundungan di tempatnya menempuh pendidikan.