JATIMTIMES - Seorang pengusaha asal Kota Malang, Dimyati Ayatullah didorong untuk menjadi pendamping bagi mantan Wali Kota Malang periode 2013-2018 Mochammad Anton untuk berlaga di Pilkada 2024 mendatang.
Dorongan itu datang secara spontan saat ia mengundang Mochammad Anton dalam sebuah kegiatan pengajian di kediamannya di Jalan Tata Surya, Lowokwaru Kota Malang, Kamis (15/8/2024) sore.
Baca Juga : Dapat Lampu Hijau dari 5 Parpol, Abah Anton Akan Daftar ke KPU 28 Agustus
Saat itu kehadiran Mochammad Anton yang dikawal belasan relawan pendukungnya, meneriakan dorongan bagi Dimyati Ayatullah untuk maju sebagai calon wakil wali Kota Malang pendamping Abah Anton. Teriakan itu diikuti serentak oleh jamaah majelis pengajian.
Menanggapi dorongan tersebut, Dimyati mengaku masih belum ingin berpikir atau berangan-angan terlalu jauh. Meskipun dorongan spontan itu terlihat sangat antusias, dia mengaku harus meminta restu dulu dari orang tuanya.
"Tinggal menunggu restu orang tua. Ini dadakan, dan harus ngomong orang tua," ujar Dimyati ditemui di kediamannya, Kamis (15/8/2024).
Namun demikian, kepada JatimTIMES dirinya mengaku tak pernah ada niat sedikit pun untuk bisa menjadi seorang pejabat daerah, termasuk berkontestasi dalam ranah politik. Namun dirinya memiliki sejumlah keresahan terkait masalah di Kota Malang yang menurutnya perlu dirampungkan.
"Kalau angan-angan jadi pejabat enggak ada, kalau angan-angan membenahi Kota Malang ya ada. Kadang lihat banjir kok tidak ada yang turun," kata Dimyati.
Masalah lain yang menurutnya perlu dituntaskan adalah persoalan macet. Sebagai informasi, kemacetan memang menjadi pekerjaan rumah yang belum tuntas di Kota Malang. Dirinya menilai bahwa kondisi dan sumber daya di Kota Malang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk menuntaskan macet.
"Kan ada kajian, disini banyak kampus, banyak mahasiswa, dosen. Seharusnya bisa melakukan analisa, bisa dikolaborasikan untuk mikir," imbuhnya.
Baca Juga : Kemenkes Hentikan Program Anestesi Undip Imbas Kasus Dugaan Bunuh Diri, Ungkap Hukuman Bagi Pelaku
Bahkan seharusnya, predikat Kota Malang sebagai kota pendidikan harus dapat kembali dikuatkan. Salah satunya dengan mengoptimalkannya untuk turut berkontribusi dalam mengurai dan mencari solusi terkait permasalahan di Kota Malang.
"Ini kota pendidikan dan orientasinya ke pendidikan. Dulu Malang Kota Bunga sekarang panas, dulu sejuk, lalu ramah pejalan kaki. Tidak usah jauh-jauh studi banding lihat kota yang bagus (untuk menyelesaikan masalah di Kota Malang)," jelas Dimyati.
Jika nantinya ia mendapat restu, dirinya mengaku bahwa tak menutup kemungkinan akan memenuhi dorongan para pendukungnya. Apalagi, pria yang menggeluti bisnis alat kesehatan (alkes) ini mengaku juga telah menyiapkan diri dari sisi finansial untuk berkontestasi politik.
"Insha Allah siap dukungan moral dan finansial. Rencananya akan minta restu ke orang tua. Sebelumnya dengan parpol juga tidak pernah. Ini dukungan spontan," pungkas Dimyati.