JATIMTIMES -Jumlah balita yang mengalami obesitas di Kota Blitar meningkat signifikan dalam setengah tahun terakhir. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Blitar, hingga Juni 2024, tercatat 201 balita yang mengalami obesitas. Data ini diperoleh dari pendataan rutin yang dilakukan oleh kader posyandu di setiap kelurahan.
Endang Purwono, kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Blitar, menjelaskan bahwa selain faktor genetik, pola makan dan gaya hidup anak menjadi penyebab utama tingginya angka obesitas pada balita di wilayah ini. "Banyak balita di Kota Blitar yang mengkonsumsi makanan siap saji dan olahan yang tinggi lemak serta gula, namun rendah serat. Hal ini tidak diimbangi dengan aktivitas fisik yang memadai, sehingga menyebabkan obesitas," ujar Endang, Rabu (14/8/2024).
Baca Juga : Pendaftaran Seleksi CASN Kota Blitar 2024 Dibuka Pekan Ketiga Agustus, Siapkan Diri Anda!
Selain itu, Endang menyoroti bahwa pemilihan susu formula yang tinggi kandungan gula turut berkontribusi terhadap peningkatan berat badan pada balita. Menurut dia, banyak orang tua yang kurang menyadari dampak jangka panjang dari konsumsi susu formula dengan kandungan gula yang tinggi. "Pemilihan susu formula yang tidak tepat bisa menyebabkan peningkatan berat badan yang tidak sehat pada balita. Ini perlu menjadi perhatian bagi para orang tua," tambahnya.
Untuk mengatasi masalah ini, Dinas Kesehatan Kota Blitar terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada para orang tua balita. Kampanye mengenai pentingnya memberikan makanan yang sehat dan bergizi dengan porsi yang tepat menjadi fokus utama dalam upaya pencegahan obesitas pada balita. "Kami selalu mengingatkan para orang tua untuk lebih selektif dalam memilih makanan dan minuman bagi anak-anak mereka. Porsi yang cukup dan makanan yang bergizi harus menjadi prioritas," jelas Endang.
Endang juga menekankan pentingnya kewaspadaan orang tua terhadap kondisi kesehatan anak mereka. Ia menyarankan agar orang tua lebih peka terhadap perubahan berat badan dan panjang tubuh anak. "Jika berat badan dan panjang tubuh anak melebihi 3 standar deviasi dari ukuran normal, maka ini perlu diantisipasi dengan cepat. Orang tua harus segera berkonsultasi dengan tenaga medis untuk mendapatkan penanganan yang tepat," kata Endang.
Dinas Kesehatan Kota Blitar berharap, dengan adanya edukasi yang terus menerus, orang tua di Kota Blitar dapat lebih memahami pentingnya menjaga pola makan dan gaya hidup sehat bagi anak-anak mereka. Hal ini diharapkan dapat menekan angka obesitas pada balita di masa mendatang.
Baca Juga : Dindik Kota Blitar Evaluasi Pembelajaran Daring saat Laga Arema FC di Stadion Soeprijadi
Secara keseluruhan, upaya pencegahan obesitas pada balita di Kota Blitar tidak hanya membutuhkan peran aktif dari pihak Dinas Kesehatan, tetapi juga dari seluruh elemen masyarakat, terutama para orang tua. Dengan kesadaran yang meningkat, diharapkan jumlah balita obesitas di Kota Blitar dapat ditekan dan anak-anak dapat tumbuh dengan sehat sesuai dengan pertumbuhan ideal mereka.